BACA JUGA:Tips Mencegah Pertengkaran di Tempat Kerja
4. Berisiko Tertinggal Dibandingkan Rekan Kerja
Di tempat kerja yang sangat dinamis, karyawan yang pasif cenderung tertinggal dibandingkan dengan mereka yang selalu berusaha untuk meningkatkan diri. Rekan kerja yang aktif dan proaktif akan lebih terlihat oleh atasan dan memiliki peluang lebih besar untuk dipromosikan atau diberi tugas penting.
Sementara itu, karyawan yang pasif seringkali tidak mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama, bahkan bisa dianggap tidak berkontribusi secara maksimal.
5. Memperlambat Proses Pencapaian Tujuan
Setiap tim atau perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Karyawan yang pasif tidak hanya akan kesulitan untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi juga bisa memperlambat kemajuan tim secara keseluruhan.
Ketika seseorang tidak aktif dalam memberikan kontribusi atau mencari solusi atas masalah yang muncul, proses pencapaian tujuan akan terhambat.
BACA JUGA:Keuntungan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
BACA JUGA:Ini 5 Perbedaan Gen Z dan Generasi Milenial di Tempat Kerja Salah Satunya Cara Berkomunikasinya
6. Kehilangan Kepercayaan Diri
Bekerja dengan pasif dapat membuatmu merasa tidak berdaya atau tidak mampu memberikan kontribusi lebih. Ketika kamu tidak berani mengambil inisiatif atau melakukan tindakan proaktif, kamu akan merasa tidak percaya diri dalam lingkungan kerja.
Sebaliknya, dengan menunjukkan sikap yang aktif, kamu akan merasa lebih percaya diri karena kamu tahu bahwa kamu memiliki kontrol terhadap pekerjaanmu dan kemajuan karier.
7. Sulit Beradaptasi dengan Perubahan
Perubahan adalah hal yang pasti terjadi dalam dunia kerja, baik itu dalam teknologi, metode kerja, atau tujuan perusahaan. Karyawan yang pasif cenderung lebih sulit beradaptasi dengan perubahan tersebut karena mereka kurang memiliki inisiatif untuk belajar hal baru.