Kepala BMKG juga mengingatkan bahwa fenomena ini dapat menyebabkan gangguan terhadap ketersediaan air. Wilayah yang mengalami kemarau lebih panjang atau lebih singkat dapat berpotensi menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air. Untuk itu, BMKG terus memantau pergerakan musim kemarau ini dengan seksama.
Pemerintah, bersama dengan BMKG, telah menyusun langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dampak dari musim kemarau yang akan datang. Masyarakat di wilayah yang terdampak juga diminta untuk lebih berhati-hati dan menyesuaikan aktivitas mereka dengan kondisi cuaca. BMKG akan terus memberikan informasi terkini terkait perubahan cuaca yang bisa memengaruhi berbagai sektor kehidupan.
BACA JUGA:BMKG : Sejumlah Fenomena Muncul Sepekan ke Depan
BACA JUGA:BMKG: Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Berikut Tanda - Tanda Dari Gempa Megathrust
Pada akhirnya, perubahan cuaca ini menuntut kesiapan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan informasi yang akurat dan pemahaman yang baik tentang kondisi cuaca, dampak negatif dari musim kemarau yang lebih ekstrem ini dapat diminimalkan. BMKG diharapkan dapat terus memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu agar masyarakat Indonesia dapat menghadapi musim kemarau 2025 dengan lebih siap.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="350px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)