
3. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diuleni ringan hingga adonan bisa dipulung. Jangan terlalu lama menguleni agar tekstur kulit tetap lembut.
4. Diamkan adonan selama 15 menit agar lebih mudah dibentuk.
BACA JUGA:Resep Kue Pisang Aduk
BACA JUGA:Resep Kue Lapis Bunga Telang
Proses Membentuk dan Memanggang Kue Tat :
1. Ambil sebagian adonan kulit, pipihkan membentuk lingkaran sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Letakkan selai nanas di bagian tengah, lalu tutup dan rapikan. Pipihkan kembali hingga berbentuk bulat pipih seperti kue tar kecil.
3. Susun di atas loyang yang sudah diolesi margarin atau dialasi kertas roti.
4. Jika suka, beri motif atau ukiran di permukaan kue menggunakan garpu atau cetakan hias.
5. Panggang di oven suhu 150–160°C selama 25–35 menit hingga bagian bawah kue kecokelatan dan bagian atas terlihat matang (tidak perlu terlalu garing).
6. Angkat dan dinginkan sebelum disajikan.
Tips Tambahan :
- Selai nanas bisa dibuat sehari sebelumnya agar lebih praktis.
- Kue Tat tahan disimpan di dalam toples kedap udara hingga 1 minggu.
- Untuk variasi rasa, kamu bisa mencoba isian lain seperti cokelat atau kacang, namun nanas tetap yang paling khas.
Dengan bahan yang mudah ditemukan dan langkah-langkah yang jelas, kamu bisa menghadirkan rasa khas Bengkulu langsung dari dapur sendiri. Selamat mencoba membuat Kue Tat dan rasakan sendiri cita rasa tradisi yang lembut dan manis dalam setiap gigitannya!
Kue Tat bukan sekadar makanan manis dari Bengkulu—ia adalah simbol cinta, tradisi, dan kebersamaan yang telah melekat dalam budaya masyarakat setempat sejak dahulu kala. Dengan tampilan sederhana namun sarat makna, kue ini hadir dalam berbagai momen penting sebagai bentuk penghormatan dan kehangatan terhadap orang lain.
Rasanya yang lembut dengan isian nanas manis-asam menjadikan Kue Tat begitu istimewa, bahkan bagi lidah yang baru pertama kali mencicipinya. Melalui resep yang telah kita bahas, siapa pun kini bisa mencoba membuat kue ini sendiri di rumah, dan merasakan bagaimana warisan kuliner tradisional bisa membawa kita lebih dekat dengan akar budaya.