
Lebih dari sekadar resep, Kue Tat mengajarkan kita bahwa setiap makanan punya cerita—dan dalam setiap gigitannya, ada kehangatan rumah, pelukan keluarga, dan aroma masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.
Melestarikan warisan kuliner seperti Kue Tat bukan hanya soal menjaga rasa, tapi juga merawat cerita dan nilai-nilai yang hidup di baliknya. Di tengah arus modernisasi, kue tradisional seperti ini adalah pengingat bahwa cita rasa asli Indonesia tak pernah kehilangan pesonanya.
Semoga resep dan kisah tentang Kue Tat Bengkulu yang telah kita bahas bisa menjadi inspirasi untuk mencoba membuatnya sendiri, membagikannya kepada orang terdekat, dan ikut menjaga keberadaan kuliner lokal agar tetap lestari. Karena sejatinya, setiap kue buatan tangan sendiri selalu punya rasa yang lebih dari sekadar manis, ia punya cerita.
*) Penulis merupakan peserta magang di Curup Ekpres Online