Tak Punya BPJS, Berobat ke Dukun Kampung

Rabu 01-03-2017,18:20 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

Melihat Kondisi Bayi Gilang Penderita Sakit Kulit Kasus yang dialami Elshinta siswi SD penderita tumor yang bersusah payah melawan penyakitnya dengan keterbatasan ekonomi, bukan satu-satunya. Masih banyak mereka yang kurang beruntung yang harus mengatasi penyakitnya hanya seadanya saja. Salah satunya dialami bayi Gilang (3 bulan) warga Desa Lubuk Penyamun. Orang tuanya, Sinta terpaksa membawa anaknya untuk berobat ke dukun kampung karena tak memiliki kartu BPJS untuk berobat medis. Mungkinkah layanan kesehatan gratis hanya untuk mereka yang berduit?


Masita Triana - Kepahiang Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Saya berjalan menelusuri gang SD negeri 5 Merigi. Entah kenapa saya melihat seorang ibu tengah gelisah memangku anaknya.  Sekilas tak ada yang aneh dengan keduanya. Namun saat sedang berjalan tangisan bayi tersebut pecah. Mata saya tertuju pada muka bayi yang dibalut kunyit. Dengan rasa penasaran saya mendekati dan bertanya kepada ibunya.

Seketika ia menjawab kalau anaknya sakit gatal. Saat saya mencoba mendekati hati saya teriris melihat kondisi sebagian kepala bayi penuh luka, pipi kiri dan kanan penuh luka. Bahkan saat itu dengan spontan saya melihat bagian paha dan kemaluan bayi ikut mengalami luka melepuh,tampaknya bayi itu menderita sakit.

Sesaat kemudian ibu bayi Sinta (19) warga Dusun 1 Desa Lubuk Penyamun mengatakan bahwa 1 bulan terakhir anaknya yang bernama Gilang Dirga Saputra umur 3 bulan menderita sakit gatal. Namun hanya diobati secara alternatif di dukun kampung. Melihat kondisi bayi yang terus merengek hati saya pilu. Tak bisa membayangkan apa yang dirasakan bayi tersebut.

Kebetulan saat itu Wakil Bupati Netti Herawati SSos berada di lokasi karena mengunjugi sekolag yang atapnya rusak langsung mendatangi Sinta dan bayinya. Ternyata Sinta mengaku tak memiliki KK, maupun KTP terbaru. Bahkan ia hanya tinggal di rumah orang tuannya yang menurut saya sangat sederhana jika enggan dibilang tak layak.

Sinta masih berusaha menenangkan bayi dari rasa sakit yang dirasakannya, dengan sesekali memberi ASI. Beberapa saat Kades Lubuk Penyamun Heriyadi tiba dirumah Sinta. Ternyata memang benar Sinta tak mengurus kelengkapan dokumen seperti KK, KTP dan Akte Kelahiran. Inilah yang menjadi dasar Sinta tidak memperoleh BPJS.

"Memang benar Sinta belum mengurus KK, KTP tapi sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa pihak desa siap membantu," sampai Heriyadi. Tanpa menunggu lama, bayi Sinta langsung dibawa ke Puskesmas Durian Depun dengan didampingi bidan desa Maya AMd Keb. Setelah tiba di Puskesmas dijelaskan oleh petugas, memang Sinta pernah ikut Posyandu tapi belakangan 1 bulan terakhir Sinta tidak ikut.

Absennya Sinta pada kegiatan Posyandu di desa lantaran bayinya tengah sakit.Ia hanya membawa berobat secara alternatif. "Iya memang saya tidak ikut Posyandu karena anak saya sakit. Saya bawa berobat dusun di Bakmi," kata Sinta Saat diperiksa bayi Gilang menderita Dermatitis yakni sakit yang diderita karena alergi, bisa disebabkan gatal dari pakaian, debu ,air atau jamur.

Oleh tim medis Puskesmas Durian Depun bayi Gilang diobati dengan memberi obat anti infeksi maupun anti biotik, karena kondisi kulit bayi sudah mengalami luka melepuh dan berair. "Sudah diperiksa, kita kasih obat anti alergi untuk penyembuhan dibagian kepala bayi, kuping, selangkangan dan sekitar alat kelamin bayi," jelas salah seorang petugas medis.

Petugas medis juga menganjurkan agar ibunya menjaga kebersihan bayi karena kondisi bayi sangat butuh perhatian dan perawatan apalagi pada bagian luka di kepala, muka, kuping, dan punggung, serta selangkangan dan sekitar alat kelamin. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait