Buat Rumah Penampungan

Kamis 09-03-2017,12:08 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

Usai Bupati Ketemu Tunawisma KEPAHIANG, CE - Usai menyambangi kediaman Rizki Ilahi (7) warga desa Embong Ijuk Kecamatan Bermani Ilir. Saat melintasi desa Taba Air Pauh,Bupati Kepahiang sempat singgah kesalahan satu pabrik pemecah batu,dimana ada 2 orang tuna wisma yang mendiami lokasi tersebut. Data terhimpun di lapangan, kedua orang tuna wisma tersebut yakni Rizkan (70) warga Desa Penanjung Panjang,sedangkan perempuan bernama Nurbaiti (40) namun tidak diketahui asal nya lantaran Nurbaiti sedikit mengalami gangguan ingatan.

Menariknya saat Bupati menyambangi kedua Orang tuna wisma tersebut, Rizkan masih Fasih menjawab salam. "Waalaikum salam," kata Rizkan. Namun saat ditanyai kenapa tinggal dilokasi tersebut,Rizkan mengatakan kasihan sama anak gadisnya (Nurbaiti, red). "Anak gadis saya sakit pak,saya sudah 6 bulan tinggal disini,tidak bekerja," ujar Rizkan. Tetapi, saat salah seorang penjaga pabrik batu pecah yang juga tinggal disekitar lokasi, Rini (45) mengatakan kalau antara Rizkan dan Nurbaiti tidak ada hubungan darah,namun tinggal ditempat yang sama.

"Hampir 3 tahun bapak ini tinggal di sini. Kalau perempuan ini (Nurbaiti, red) dulu pernah ditemukan di Penanjung. Oleh dia (Rizkan, red) dibawa kesini karena kasihan," terang Rini warga sekitar. Menanggapi hal tersebut Bupati Kepahiang sempat kaget. Bahkan langsung meminta Plt Kadis Sosial & PMD untuk segera menindaklanjuti. "Kita minta Dinsos segera meniindak lanjuti terkait temuan ini. Namun nanti kita akan mengusulkan untuk dibangun rumah penampungan agar tunawisma, Orgil bisa ditampung dan dibina," ungkap Bupati.

Sementara itu Plt Dinsos PMD Jan Yohanes Dalos SSos mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan mendata untuk kemudian jika sudah ada rumah singgah akan dirumahkan dan dibina. "Kalau saat ini kita mendata terlebih dahulu,namun untuk dirumahkan di rumah penampungan saat ini belum bisa. Harapan kita segera dibangun," pungkas Jan Yohanes Dalos.

Kedua orang tuna wisma tersebut sempat bersalaman dan diberi uang oleh Ketua TP PKK untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Menariknya, Riskan mampu menghitung jumlah uang tersebut dan sempat berkomentar. "Jumlahnya Rp 250 ribu. Bukan utang kan. Kalau utang saya tidak bisa bayarnya buk," kata Riskan. Mendengar komentar tersebut Bupati dan rombongan sempat tertawa, karena sisi lain dari tuna wisma tersebut masih mengetahui jumlah uang. (CE3)

Tags :
Kategori :

Terkait