Teror Beruang Karena Terusik

Selasa 16-05-2017,12:58 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

KEPAHIANG, CE - Usai penyerangan beruang terhadap Debi (38) warga Tanjung Alam Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, kondisi ini membuat cemas warga sekitar. Mereka cemas untuk pergi berkebun karena takut akan teror beruang yang masih Kecemasan itu nampak dimana warga desa setempat memilih untuk bermukim di rumah ketimbang pergi ke kebun. Bahkan Senin (15/5) kemarin Kades Tanjung Alam beserta beberapa perwakilan warga mendatangi Kantor Bupati untuk meminta bantuan.

"Kami masyarakat Tanjung Alam dan masyarakat setempat meminta bantuan kepada pak bupati atau dinas terkait untuk menangkap Beruang, karena warga sudah resah," sampai Ferry. Bahkan menurut Ferry, usai kejadian kemarin, warga tidak berani untuk pergi ke kebun, karena takut jadi korban selanjutnya, Selain itu pihaknya juga meminta bantuan keuangan untuk pengobatan korban Debi, karena korban masyarakat tidak mampu.

"Sebenarnya, kami yang jadi korban ini termasuk keluarga tidak mampu. Makanya kami meminta bantuan bupati untuk biaya pengobatan," ujar Ferry. Hal Senada juga disampaikan anggota DPRD Kepahiang Armin Jaya yang juga merupakan warga setempat, jika beruang sangat mengancam manusia. Bahkan diketahui ada sekitar 3-5 ekor lagi yang masih berkeliaran.

"Memang beruang sudah sangat mengancam masyarakat. Dari beberapa pengakuan warga sekitar 3-5 ekor beruang berada di kawasan perkebunan warga. Bahkan menurut warga yang pernah bertemu beruang itu berwarna hitam dengan corak dibawah leher berwarna kuning pirang,kemunculan beruang itu membuat warga trauma dan takut untuk kebun," beber Armin.

Sementara terkait dengan munculnya beruang di Desa Tanjung Alam Kecamatan Ujan Mas, diakui pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) karena keberadaan beruang mulai terusik. Kepala BKSDA Wilayah Bengkulu Melalui Kepala Kesatuan Pengelolah Hutan Konservasi (KPHK), Winarso menjelaskan bahwa keberadaan beruang yang kini masuk kepermukiman warga diakibat habitatnya yang ada di hutan lindung sudah terganggu karena keberadaannya mulai terancam akibat maraknya perambahan hutan lindung yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak bertanggungjawab.

"Karena keberadaan beruang ini terancam pada habitatnya sehingga beruangpun keluar dari hutan lindung," ujarnya. Disampaikannya beruang tersebut sebenarnya tidak mengganggu, melainkan dirinya menyerang karena merasa terkejut sehingga siapapun yang berada didekatnya akan dirinya serang bahkan bisa melukai.

"Beruang tersebut menyerang karena ia terkejut," sampainya. Pihaknya meminta kepada masyarakat siapapun itu untuk tidak melakukan perambahan hutan atau ilegal loging dikawasan hutan lindung. Menurutnya apabila hal tersebut dilakukan secara terus menerus bukan tidak mungkin hewan buas sekalian akan masuk permukiman warga bukan hanya beruang melain hewan lainnya. Maka dari itu pihaknya sangat berharap kepada pihak terkait juga ikut membantu dalam melakukan pengawasan terhadap oknum oknum yang suka menebang pohon.

"Kita kepada siapun untuk secara sadar tidak melakukan kegiatan ilegal loging di kawasan hutan lindung, karena akan berdampak negatif," tandasnya.  Diberitakan sebelumnya Sabtu (13/05), sekira pukul 10.30 WIB, Debi (38), warga Tanjung Alam Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang jadi korban terkaman Beruang liar di kawasan hutan Talang Air Tua Kepahiang.  Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka pada betis sebelah kanan sepanjang 6 cm kedalam sekitar 2 cm, putus jari manis sebelah kanan dan luka pada betis kaki kanan sepanjang 2 cm kedalaman 3 cm. (CE5/CE3)

Tags :
Kategori :

Terkait