Salah seorang petugas rumah kreatif saat membuat kerajinan yang bernilai ekonomis.
CURUP, CE - Pihak Karunia Insani House (KIH) menyatakan bisa menerima pasien pecandu lem dengan sistem apakah dirawat inap atau rawat jalan. Hal tersebut dilihat dari tingkat keparahan para pecandu lem tersebut. Demikian disampaikan langsung oleh ketua Pengelolah, Femmi Sarnizah.
"Ya bisa dirawat disini tinggal nanti kita periksa tingkat keparahannya," ujarnya.
Femmi juga menyampaikan program rehab pecandu lem hampir sama dengan rehab para pecandu narcoba yaitu selama tiga bulan, apabila selama tiga bulan pecandu sudah mulai membaik maka dapat di lakukan rawat jalan dengan catatan masih dalam pengawasan pihaknya.
"Tetapi jika belum terlalu banyak perubahan maka akan di lakukan rawat inap selama 6 bulan," sampai Femmi.
Terkait masalah status pecandu merupakan seorang pelajar, Femmi mengatakan sedang melakukan koordinasi dengan pihak Diknas provinsi untuk membahas bagimana para pecandu menjalani rebab tetapi tidak putus sekolah.
"Ya kita sudah koordinasi sama Diknas Provinsi terkait status pecandu yang masih seorang pelajar, dan pihak Diknas memberikan izin kepada siswa selama mengikuti proses rehab dengan syarat kita memberikan data siswa yang akan di rehab dan tempat mereka sekolah," ungkapnya.
Femmi juga menegaskan bahwa kafasitas tampung KIH maksimal 25 orang dan saat ini masih ada 13 orang yang menjalani rawat inap dan apabila jumlah fasien rehap melebihi kafasitas maka akan dilakukan pemindahan ke KIH Lubuk Linggau ataupun kebengkulu.