CURUP, CE - Petani gula aren di Kabupaten Rejang Lebong, mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok. Sementara dengan pendapatan petani gula aren saat ini, pihaknya merasa kesulitan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hal ini disampaikan Kasimin (53) warga Talang Ulu yang merupakan petani gula aren.
"Harga dari petani biasa kita jual 1 kg aren Rp 11.500. Turun harganya saat ini, padahal produksinya sedikit, ini aja sehari 3 kg. Ya, mau gimana lagi terus bertahan buat beli beras yang paling utama. Harga beras juga hampir Rp 11 ribuan. Kalau yang kualitas bagus sampai Rp 12 ribuan. Tapi, gak apa-apa beras kualitas biasa aja. Sudah bisa makan dalam sehari saja, saya sudah sangat bersyukur," ujarnya.
Ditambahkan Kasimin, saat ini produksi gula aren yang diproduksinya kian menurun. Sedangkan, kebutuhan terus meningkat.
"Inilah susahnya dapat air aren susah sekarang, apalagi musim penghujan ini. Mau tidak mau dikerjakan. Ibarat kata demi sesuap nasi. Tapi ini sesuap nasi nian," sampainya.
Senada, dikatakan Zaini (57) warga Simpang Nangka. Pihaknya sangat berharap adanya upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.
"Sebenarnya gula merah ini sekarang udah mulai sedikit yang produksi. Bahkan, lebih miris lagi kami yang cari tambahan dengan menanam sayur kol. Harga kol sudah kurang dari Rp 1000 dari petani. Jadi, sangat miris tidak balik modal tanam lagi. Hasil panennya juga berkurang dengan cuaca penghujan seperti saat ini. Sehingga kami berharap, agar pemerintah setempat bisa membantu kami dalam memasarkan gula merah ini serta tanaman sayur lainnya," pungkasnya.(CW2)