CURUP, CE - Dugaan manipulasi data dalam pelaksanaan Salur Satu BLT Dana Desa (DD) Covid 19 Desa Lubuk Kembang (Lukem) Kecamatan Curup Utara, Senin siang (13/7) resmi dilaporkan ke Polda Bengkulu. Ini setelah 8 Warga Desa setempat difasilitasi oleh salah satu Tokoh Masyarakat Desa Lubuk Kembang selesai membuat berkas laporan yang melampirkan surat pernyataan 8 Warga yang namanya tercantum dalam daftar penerima BLT DD tahap I Desa Lubuk Kembang namun hingga saat ini tidak menerima sedikitpun bantuan uang senilai rp 600 juta tersebut.
"Alhamdulilah saat ini Kita sedang berada di Mapolda Bengkulu untuk melaporkan secara resmi dugaan manipulasi data penerima BLT DD tahap I Desa Lubuk Kembang yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2020 lalu," ujar Abdul Azis, Tokoh Masyarakat Desa LUbuk Kembang kepada CE melalui sambungan celuler, Senin (13/7) pukul 14.30 WIB.
Dikatakan Abdul Azis, dirinya selaku Tomas di desa setempat hanya memfasilitasi warga untuk mendapatkan keadilan hukum lantaran kedelapan warga tersebut merasa hak mereka telah 'digelapkan'.
"Seharusnya mereka telah menerima uang bantuan itu. Namun faktanya, mereka sampai saat ini belum menerimanya. Sehingga bisa dikatagorikan ada dugaan manipulasi data, dan jika warga belum menerima uang tersebut maka uang senilai total rp. 4,8 juta yang seharusnya milik warga tersebut bisa dikatagorikan telah digelapkan. Artinya ada unsur tindak pidana murni dalam Salur Satu BLT DD Desa lubuk Kembang tersebut. Makanya saya siap membantu Warga untuk mendapatkan keadilan di mata hukum," ujar Abdul Azis.
Ditambahkan Abdul Azis, sebelum ke Mapolda Bengkulu, di hari yang sama, Senin (13/7) pagi, pihaknya bersama 8 orang warga telah mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Curup untuk melaporkan secara resmi permasalahan serupa.
"Sebenarnya pagi tadi, laporan ini juga sudah kami laporkan secara resmi ke Kejaksaan Negeri Curup. Semoga Kepala Kejaksaan Negeri Curup, maupun Kapolda Bengkulu bisa segera menindaklanjuti laporan Warga ini," tegasnya.
Seperti dilansir sebelumnya, dugaan adanya upaya manipulasi data serta dugaan adanya pemalsuan tanda tangan sejumlah warga belakangan semakin menguat dilakukan oleh Kepala Desa serta perangkat Desa Lubuk Kembang dalam Spj kegiatan salur satu BLT Dana Desa (DD) Covid 19 Desa Lubuk Kembang Kecamatan Curup Utara beberapa waktu yang lalu. Pasalnya, berkas pelaksanaan penyaluran BLT DD tahap I yang disalurkan pada tanggal 21 Mei 2020 lalu telah dinyatakan lengkap ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rejang Lebong yang notabenenya merupakan syarat mutlak untuk melakukan pencairan dana BLT DD tahap II. Padahal, hingga saat ini tak satupun dari 8 orang warga setempat yang masuk dalam daftar 145 orang penerima BLT DD tahap I itu mengetahui jika ternyata mereka masuk dalam daftar penerima tersebut. Hal ini tertuang dalam surat pernyataan bermaterai yang dibuat oleh 8 warga tersebut yang selanjutkan akan dijadikan sebagai dasar pembuatan laporan resmi ke aparat penegak hukum."Jangankan menerima uangnya Pak. Kami saja tidak tahu jika kami masuk dalam daftar penerima BLT DD tahap I itu Pak. Kami baru tahu setelah melihat data daftar penerima BLT DD tahap I desa Lubuk Kembang yang diberikan oleh Dinas Pemberdayaan.
Masyarakat Desa (PMD) Rejang Lebong kemaren Pak," ujar Sutra (30), Warga Dusun II Desa Lubuk Kembang yang notabenenya merupakan salah satu dari 8 orang warga yang namanya masuk ke dalam daftar namun tak menerima bantuan uang tunai rp 600 ribu tersebut, Minggu (12/7).
Disampaikan pria yang berprofesi sebagai buruh tani ini, Dirinya beserta 7 orang warga lainnya sangat menyayangkan perbuatan yang telah dilakukan oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Lubuk Kembang terhadap dirinya dan 7 warga lainnya tersebut.
"Apa yang mereka lakukan ini sudah sangat keterlaluan pak. Kami sampai hari ini belum ada satupun yang merasa menerima uang itu, tetapi kok sudah ada Spj nya di Dinas PMD. Kami sangat yakin jika mereka sengaja memanipulasi data. Nah satu lagi pertanyaan lagi dari kami pak, jika satu warga menerima rp. 600 ribu, maka 8 orang totalnya rp 4,8 juta pak. Nah tersalurkan kemana uang senilai itu pak?," ujar Sutra. (CW)