LEBONG, CE - Kepala BPBD Lebong Fahkrurrozi SSos MSi melalui Kabid Kedararutan dan Logistik Tantawi SP bahwa, memasuki musim kemarau seperti sekarang beberapa wilayah memiliki potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan dengan data tahun lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong memetakan ada empat wilayah Kecamatan di Kabupaten Lebong yang kerap terjadi karhutla. Keempat wilayah rawan terjadi karhutla itu yakni Kecamatan Rimbo Pengadang, Lebong Selatan, Lebong Sakti, dan Pelabai.
"Untuk upaya pencegahan karhutla, kami terus melakukan pemantauan terhadap empat wilayah ini. Selain itu kami juga rutin melakukan koordinasi dengan pemerintah Kecamatan agar meminta Pemdes diwilayah masing-masing untuk melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat maupun pihak perusahaan agar menghindari pembukaan lahan dengan cara dibakar," ujarnya.
Menurutnya, bahwa potensi kebakaran dapat terjadi akibat beberapa faktor. Di antaranya, luasnya hutan dan lahan yang kering. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih cukup rendah. Sehingga kebakaran dapat terjadi akibat kecerobohan warga yang berujung petaka.
"Karhutla yang sering terjadi karena warga yang membuka lahan mereka dengan sengaja rumput dan ranting yang kering, kemudian diwilayah Kecamatan yang rawan seperti Rimbo Pengadang warga sering membuang puntung rokok sembarangan di dekat lahan yang kering," katanya.
Dirinya mengungkapkan bahwa, sepanjang tahun 2020 ini, pihaknya mencatat baru ada satu kasus karhutla yang terjadi belum lama ini di Kecamatan Pelabai. Mengingat sudah terjadi satu kasus karhutlah, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Lebong terutama masyarakat yang berada di empat Kecamatan tersebut untuk dapat menjaga alam, dan jangan membakar lahan sembarangan. Karena dengan upaya itu akan dapat terhindar dari bencana karhutla.
"Mungkin saja kemarau ini akan panjang, namun kami berharap agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sehingga dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau," tandasnya. (CE4)