CURUP, CE - Per hari ini, seluruh sekolah yang ada di Rejang Lebong kembali menugaskan siswanya untuk belajar di rumah (daring) dan juga melaksanakan belajar jarak jauh. Hal ini setelah pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong menyampaikan, jika surat izin kepala daerah untuk tatap muka belajar sekolah resmi dicabut, dengan Surat Edaran (SE) nomor 421.2/1069/bid2/ Dikbud/2020, tentang pencabutan izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah jenjang SD/MI, SPM/MTs, dan SMA/ SMK/ MA pada masa pendemi Covid 19 di Rejang Lebong.
“Terusan dari SE ini menjadikan pelajar di Rejang Lebong per 7 September 2020 kembali belajar di rumah,” sampai Kadis Dikbud Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju STTP, kemarin.
Khirdes menjelaskan, hal ini lantaran peta resiko penyebaran covid 19 di Rejang Lebong sudah menujukkan zona merah, sehingga tidak diperkenankan melaksanakan belajar tetap muka. Dimana hal ini sendiri sampai dengan waktu tidak ditentukan, melihat kembali peta resiko penyebaran covid 19 di Rejang Lebong. Dimana jika memang sudah menjadi kembali kuning ataupun hijau, baru akan kembali melaksanakan belajar tatap muka di sekolah.
“Karena jelas dalam aturan SKB 4 menteri peta resiko zona orange tidak diperkenankan untuk tatap muka,” terangnya.
Hal ini juga untuk meminimalisir kemungkinan resiko penyebaran covid 19 sampai ke dunia pendidikan, jangan sampai pelajar menjadi klaster baru dalam penyebaran covid 19 di Rejang Lebong. Sehingga dikembalikan balajar di rumah.
“Karena beresiko jadi belajar di rumah dinilai lebih efektif dan aman untuk tidak terkena covid 19,” ujarnya.
Serta pihaknya mengimbau pada orang tua jika per 7 September ini siswa sudah kembali belajar dirumah dengan itu maka dalam melakukan pemantauan kepada anak mereka untuk tidak melakukan aktifitas diluar rumah dan mengikuti pelajaran secara online dari guru mereka masing-masing. Begitu juga untuk pihak sekolah untuk tetap mengontrol siswa mereka masing-masing dalam setiap sesinya. Hal ini menghindari belajar dirumah disalahgunakan oleh siswa.
“Pantau-pantau juga di siswanya, nanti ditakutkan ada pula yang nongkrong, dengan alasan sekolah,” pungkasnya. (CE1)
KLIK JUGA ICON MEDSOS CE DIBAWAH INI: