CE ONLINE- Setiap kali hujan melanda kabupaten Lebong, pasti wilayah kecamatan Lebong Selatan khususnya di Kelurahan Tes pasti menjadi langganan banjir. Bahkan banjir yang menggenangi tepat di depan gardu PLTA pun hampir setinggi pinggang orang dewasa. Dan tak sedikitnya warga mengeluhkan adanya banjir tersebut.
Camat Lebong Selatan Fendi SE bahwa dirinya pun membenarkan atas kejadian itu, apalagi menurutnya hujan yang melanda Lebong pada selasa (7/9) malam tepatnya pukul 19.00 WIB, hujan tak kunjung berhenti hingga menyebabkan meluapnya air dari saluran irigasi ke bahu jalan sehingga 13 rumah terendam akibat kejadian tersebut.
"Jika di data dari Kelurahan dan RT setempat Hampir 13 rumah warga yang terdampak," Kata camat.
Bahkan kata Camat, kejadian seperti ini bukan hanya satu kali terjadi bahkan kerap terjadi di wilayahnya apalagi di saat hujan deras.
"Bukan hanya sekali tapi sering berkali kali, terkena banjir di tes itu, tetapi banjir ini pun cepat surutnya," katanya
Disinggung mengenai penyebab terjadinya banjir? Camat berdalih jika penyebabnya itu banyaknya tumpukan sampah di saluran drainease sehingga menyebabkan saluran itu tersumbat.
"Bisa jadi adanya tumpukan sampah, dan juga saluran drainese yang terlalu kecil sehingga debut air tak dapat menampung air sehingga luapan itu menggenangi bahu jalan dan rumah warga setempat," terangnya.
Menindaklanjuti itu, Camat dalam waktu dekat bakal meminta Kelurahan setempat untuk mencari data penyebab pasti banjir melalui RT, RW terkait banjir yang menjadi langganan di Kelurahan nya itu.
"Nanti saya koordinasi ini kepada pihak lurah sehingga RT, RW bisa mencari sebab yang tepat apa penyebabnya jika memang itu adanya tumpukan sampah yang menumpuk di saluran maka diminta untuk bergotong royong, membersihkan tetapi apabila karena drainse sudah tidak berfungsi maka nanti akan saya usulkan ke instansi terkait," pungkasnya.
Sementara dari pantauan dilokasi saat peristiwa banjir bandang terjadi, warga setempat terlihat sempat menutup jalan dengan peralatan seadanya agar tidak ada kendaraan roda dua maupun roda empat melintas di ruas jalan tersebut untuk menghindari adanya kendaraan yang rusak akibat terendam air.
"Kendaraan sengaja tidak ada yang kita suruh lewat sini Pak biar tidak ada kendaraan yang rusak akibat terendam air," ujar Riski (30), warga setempat. (CE8)