8 Bumil Terjangkit Hepatitis B

Senin 13-09-2021,11:18 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Sebanyak 8 ibu hamil (hamil) di Kabupaten Rejang Lebong teridentifikasi hepatitis B. Hepatitis B sendiri adalah sebuah infeksi akibat virus hepatitis B (HBV). Virus ini terkandung di dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti sperma dan cairan vagina. Penularan virus ini dapat terjadi melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun ora. Meski hepatitis B tidak menular melalui pemberian ASI ibu kepada bayi, namun penularan hepatitis B dari ibu ke anak tetap dapat terjadi ketika ibu yang menderita hepatitis B melahirkan secara normal lewat vagina.

Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir, SKM MKM melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Eni Seri Wahyuni, SKM semua ibu hamil telah mendapatkan penanganan dan pengobatan hingga melahirkan.

"Untuk kita di Rejang Lebong saat ini proses penanganannya hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit," sampainya ketika diwawancara CE (13/9).

Adapun pemeriksaan dini yang dilakukan pihak dokter biasa tanpa adanya gejala. Menurutnya, jika pun bumil tersebut terkonfirmasi positif setelah melewati beberapa pemeriksaan.

"Pemeriksaannya di rapid, darah si bumil diambil dicek di laboratorium. Nah jika menunjukkan garis dua maka sudah pasti positif hepatitis B, jika hanya satu garis artinya negatif. Kalau dinyatakan positif, yang tadinya sedang dirawat di puskesmas, maka harus segera dirujuk ke RS tujuannya agar mendapatkan penanganan intensif. Bukan apa-apa, jika tidak segara bisa menularkan pada anak yang ada di janinnya," tuturnya.

Lebih jauh Yulian menerangkan, jika pada pemeriksaan ibu hamil terbukti terdapat virus hepatitis B maka langka yang dilakukan ialah umumnya dokter akan langsung memeberikan vaksin penguat sistem imunitas tubuh pada bayi stelah 12 jam dilahirkan. Hal itu dinilai cukup untuk memberikan perlindungan jengka pendek pada bayi terhadap virus hepatitis B.

"Nilai keberhasilan antibodi dan vaksin yang diberikan, guna dapat mencegah hepatitis adalah 85 sampai 95 persen," terangnya.

Terakhir ditambahkannya, hepatitis B yang dialami pada ibu hamil akan memicu timbulnya komplikasi kesehatan lainnya. Seperti mengidap diabetes gestasional ketuban pecah sebelum waktunya, dan resiko lebih tinggi pendarahan saat kehamilan.

"Oleh karena itulah pemberian vaksin penguat imunitas sangat diperlukan guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada janin," pungkasnya. (CW1)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait