NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Menyembah serta menggantungkan diri kita kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. Perbuatan syirik itu harus kita jauhi karena dapat membahayakan.
Ada satu perbuatan yang merupakan bentuk dari perbuatan syirik, namun perbuatan itu jarang disadari oleh sebagian besar umar Muslim di dunia ini. Perbuatan itu dapat dapat disebut sebagai syirik ringan.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam video di channel youtube @PemudaHijrah19 yang mengungkapkan bahwa, kita harus berhati-hati dengan perbuatan syirik ringan ini karena di balik itu ada bahaya besar.
Semisal ada orang yang sehabis dari kegiatan taklim ini menggibahi orang lain, seketika kalimat itu disampaikan, maka pahala orang tersebut akan dipindahkan kepada orang yang di gibahi tadi.
"Di akhirat nanti akan ditukar, pahalanya ditutupkan kepada dosanya, jadi yang mencela, gibah ditutup dengan kebaikan-kebaikan," kata UAH.
Tetapi berbeda halnya dengan perbuatan syirik yang satu ini. Semisal orang itu rajin menunaikan shalat, puasa, zakat dan banyak melakukan sedekah.
BACA JUGA:
- Kenapa Rezeki Terasa Seret? Simak Ceramah Habib Jafar Al-Hadar
- HUT Curup, Ustadz Pantun Isi Ceramah Tabligh Akbar
Sedangkan ia juga tidak pernah melakukan perbuatan mencela, tidak pernah korupsi ataupun mencuri, tapi melakukan syirik ringan dimaksud, maka cukuplah satu dosa itu untuk menggugurkan semua amal ibadahnya.
Lantas apa syirik ringan yang dimaksud? UAH menjawab syirik tersebut ialah Riya'. Riya' yang dimaksudkan ialah dalam kaidah syariat Islam.
"Ibu haji misalnya sekali dalam setahun tidak akan mampu menghapus dosa syirik, selesai. Maka hati-hati kalau ada praktek seperti ini muncul dalam kehidupan, maka ini yang mesti kita hapuskan dalam kehidupan kita," jelas UAH.
Terkandung dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 264 yang artinya "Hei orang-orang yang merasa punya iman, jangan kemudian engkau menggugurkan, membatalkan, menghabiskan semua kebaikan yang telah lelah engkau tenun".
Menurut UAH, orang yang Riya' memang tidak ada ancaman langsung masuk neraka, namun ketika ia Riya' maka akan menghabiskan semua pahala yang pernah diraih.
Contoh, orang yang berinfak namun Riya'. Ketika infak disertai dengan sifat Riya', maka gugurlah amal ibadah itu seketika.