NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Salah satu perintah Allah adalah membaca shalawat kepada Nabi, yang bertujuan agar Rahmat Allah selalu terlimpahkan kepadanya. Shalawat bertujuan sebagai wasilah atau perantaraan menuju Allah Subhanahu wa taala karena pada dasarnya manusia mengenal penciptanya melalui petunjuk dari Nabi, maka dari itu wajib mensyukuri nikmat hidayah ini dengan cara memperbanyak membaca shalawat, terutama pada hari Jum’at.
Setelah Allah Subhanahu wa taala menurunkan Surah Al-Ahzab ayat 56, yang mana di dalamnya memuat perintah untuk bershalawat kepada kekasih-Nya, Nabi Muhammad. Ubay bin Ka’ab pergi mendatangi dan bertanya langsung kepada Rasulullah SAW tentang seberapa banyak shalawat yang harus dibacanya. Rasulullah menjawab tanpa memberi jumlah hitungan yang pasti dan menyerahkan sepenuhnya kepada Ubay bin Ka’ab sesuai kemampuannya. Beliau hanya memberikan kepastian bahwa semakin banyak bershalawat maka semakin banyak kebaikan yang akan diberikan Allah SWT.
Sholawat menjadi salah satu ibadah yang secara ushully adalah kewajiban yang ghoiru mahdod.
BACA JUGA:Syekh Ali Jaber : Jangan Pernah Dengarkan Kabar Fitnah
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Quran sebagai berikut,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al Ahzab ayat 56)
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda sebagai berikut,
مَنْ صَلَّى عَلَى وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا