Dosen Unib Lakukan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kopi Luwak di Desa Sumber Sari Taba Penanjung

Jumat 27-06-2025,15:43 WIB
Reporter : Desi AP
Editor : Nike Oktarina

 

CURUPEKSPRESS.COM - Khawatir dengan dampak bangkitnya industri budidaya kopi negara Brasilia. Pemerintah Desa Sumber Sari, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mengundang dosen dan mahasiswa Universitas Bengkulu untuk memberikan pencerahan kepada warganya. 
Kopi Luwak.-Ist-   Adapun keinginan Kades Desa Sumber Sari, pak Sumino ini disambut baik oleh dosen dan mahasiswa Universitas Bengkulu. Sehingga pada tanggal 30 Mei 2025 yang lalu, rombongan dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Dr. Usman Kris Joko Suharjo, dengan anggota Dr. Usman Siswanto, dan Alimansyah, MPA,  berkunjung ke Desa Sumber Sari guna melaksanakan progam pengabdian pada masyarakat.    BACA JUGA:Dosen Faperta Unib Introduksi Teknik Budidaya dan Produksi Pepaya di Ponpes Tahfidz Qur'an Raihan BACA JUGA:PMM Faperta UNIB, Tanam Kedelai Hitam dengan Sistem Monokultur dan Tumpang Sari Kedelai dengan Jagung Manis   Pada kesempatan itu, para dosen menyampaikan bahwa harga kopi yang saat ini dinikmati para petani tidak akan berlangsung lama. Saat ini harga kopi dunia melonjak tinggi karena terjadinya malapetaka lingkungan di negara penghasil kopi utama dunia, yaitu Brasilia.  Namun, negara itu telah melakukan penanaman kembali dengan metode baru. Tiga atau empat tahun lagi akan panen dan diprediksi harga kopi dunia akan merosot tajam.     Untuk mengantisipasi hal itu, maka diperkenalkan program konversi kopi Robusta ke kopi Arabika.  Saat ini, harga kopi Arabika mencapai dua kali harga kopi Robusta. Tindakan lain yang juga diperkenalkan adalah memproduksi kopi luwak, yang harganya berlipat-lipat dibandingkan kopi Robusta atau kopi Arabika biasa.  
Musang yang dibudidayakan untuk memakan kopi -Ist- Sebagai perbandingan, harga kopi Robusta adalah Rp. 70-80 ribu per kg, kopi Arabika Rp. 200 - 210 ribu per kg, dan kopi luwak Robusta Rp. 600 ribu per kg dan kopi luwak Arabika Rp. 1.25 juta per kg.     BACA JUGA:Dosen dan Mahasiswa Magister Agroekoteknologi Unib Bikin Percontohan Ubi Jalar Dalam Karung BACA JUGA:Dosen Faperta UNIB Memperkenalkan Teknik Cangkok dan Stek Tanaman Buah-buahan Agar Berbuah Lebat   Alternatif ketiga yang didiskusikan adalah pengembangan desa wisata berbasis kopi, seperti desa wisata yang sudah dibangun di Bali. Desa wisata seperti ini memberikan keuntungan ganda warga, yaitu cuan dari kopi dan kuliner khas daerah.    Dosen dan mahasiswa UNIB menyatakan kesediaan untuk mendampingi warga desa Sumber Sari untuk merintis pengembangan desa wisata berbasis kopi luwak.   BACA JUGA:Dosen UPP-UNIB Dukung Kemandirian Ekonomi Petani Kopi  
Tags : #universitas bengkulu #kopi luwak #kopi arabika #dosen unib #desa sumber sari
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini