CURUPEKSPRESS.COM - Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup memutuskan tetap melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Dimana pelaksanaan KKN dilakukan secara mandiri.
Kebijakan ini diambil dikarenakan efisiensi anggaran yang mengharuskan pelaksanaan KKN reguler diganti menjadi KKN mandiri oleh masing-masing mahasiswa.
Program ini akan dilaksanakan di enam kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuk Linggau. Lokasi tersebut dipilih langsung oleh mahasiswa, tanpa adanya intervensi dari pihak kampus.
BACA JUGA:LBH Narendradhipa dan Mapasta IAIN Dorong Pembentukan Satgas PMI
BACA JUGA:IAIN Curup Siapkan Seleksi SSE UM-PTKIN
“Awalnya KKN reguler akan difokuskan di Kabupaten Musi Rawas, namun karena adanya efisiensi anggaran, akhirnya diputuskan menjadi KKN mandiri,” ujar Cikdin, S.Ag., M.Pd.I, selaku Ketua Panitia KKN Mandiri dan Ketua Bidang Pengabdian.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="350px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Dalam skema KKN mandiri ini, mahasiswa diminta untuk membentuk kelompok sendiri dan memilih lokasi secara mandiri. Hanya saja tetap berkoordinasi dengan pihak LPPM agar segala bentuk administrasi dan keabsahan kegiatan KKN tetap berjalan sesuai ketentuan.
Meskipun bersifat mandiri, pihak kampus tetap menjamin proses akademik dan administratif tetap tertib dan terpantau. Kegiatan pelepasan mahasiswa peserta KKN direncanakan akan digelar secara resmi pada 15 Juli 2025 di halaman kampus IAIN Curup, dan akan dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Curup.
BACA JUGA:Seleksi UM-PTKIN IAIN Curup Digelar Pekan Depan
BACA JUGA:Dema IAIN Curup Soroti Pemangkasan Anggaran Pendidikan
“KKN ini tetap menjadi bagian penting dan wajib diikuti oleh mahasiswa. Ini adalah proses pengabdian kepada masyarakat yang harus dilalui sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi,” tambah Cikdin.
Dengan pola baru ini, mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan kemandirian, kreativitas, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat secara langsung, meskipun dengan dukungan logistik dan teknis yang lebih terbatas dibanding KKN reguler.