Catat! Komponen Penting dalam Rangkaian Pernikahan yang Wajib Diketahui
Pernikahan di Indonesia-Sumber: ANTARA News-
BACA JUGA:Tips Mempersiapkan Pernikahan Impian dengan Anggaran Terbatas
2. Komponen Adat dalam Pernikahan
Selain persyaratan hukum, pernikahan di Indonesia juga kental dengan unsur adat. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki tradisi dan prosesi adat yang berbeda-beda dalam pernikahan.
Namun, ada beberapa komponen adat yang umumnya wajib ada dalam pernikahan di banyak daerah, seperti:
- Lamaran dan Pemberian Mahar
Di banyak tradisi di Indonesia, proses pernikahan dimulai dengan lamaran, di mana pihak pria datang ke keluarga wanita untuk meminang. Dalam prosesi ini, mahar (mas kawin) menjadi salah satu komponen wajib. Mahar bisa berupa uang, barang berharga, atau barang yang memiliki makna tertentu bagi kedua keluarga.
- Rangkaian Upacara Pernikahan
Pernikahan adat di Indonesia sering kali melibatkan beberapa rangkaian upacara, seperti acara siraman, midodareni, atau malam berinai (tergantung daerah).
Proses ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap adat, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam kehidupan rumah tangga yang akan dijalani.
BACA JUGA:Cara Menjaga Privasi Pribadi dalam Pernikahan
BACA JUGA:Pastikan Pernikahan Impian Anda dengan Penawaran Eksklusif, Mercure Bengkulu Hadirkan Wedding Expo
Ijab kabul adalah salah satu prosesi yang wajib dalam pernikahan di Indonesia, khususnya bagi pasangan yang beragama Islam. Pada tahap ini, calon suami menyatakan ijab (akad) di hadapan penghulu atau pemuka agama dan disaksikan oleh kedua belah pihak keluarga. Ijab kabul menjadi momen sakral yang menandakan sahnya ikatan pernikahan menurut agama dan negara.
- Pesta Pernikahan
Setelah rangkaian prosesi adat dan agama, pesta pernikahan menjadi momen penting dalam budaya Indonesia. Pesta ini biasanya diadakan untuk merayakan pernikahan, dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat, serta masyarakat umum.
Meskipun tidak bersifat wajib dalam hukum, pesta pernikahan adalah bagian yang sangat penting dalam tradisi sosial masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Angka Pernikahan Menurun, Ini Alasan KUA
Sumber: