Alasan Lebaran Ketika Dewasa Tidak Sehangat Masa Kecil
Lebaran Ketika Dewasa Tidak Sehangat Masa Kecil--
Masa kecil selalu dipenuhi dengan rasa takjub dan kebahagiaan yang tulus. Mulai dari takbir yang terdengar malam hari hingga hidangan khas Lebaran yang disajikan dengan penuh kasih. Akan tetapi ketika dewasa kita mulai terbiasa dengan rutinitas dan banyaknya persiapan yang terlibat. Ketika kita tidak lagi melihat Lebaran sebagai hal yang baru keajaiban itu dapat memudar.
4. Perubahan Prioritas dan Perspektif
Prioritas kita seringkali bergeser saat dewasa. Dulu ketika masa kecil Lebaran mungkin menjadi momen untuk mendapatkan perhatian dan hadiah dari orang tua serta menikmati libur panjang tanpa beban. Saat ini dengan pekerjaan, kewajiban sosial dan kehidupan yang lebih kompleks Lebaran tidak lagi menjadi prioritas utama dalam hidup.
BACA JUGA:Peluang Bisnis Bermodal Murah untuk Raup Untung Menjelang Lebaran
BACA JUGA:Jelang Libur Lebaran, MIM 10 Rejang Lebong Mulai Persiapkan Ujian Praktek Siswa
5. Kehidupan yang Lebih Sibuk dan Terorganisir
Masa kecil memberi kebebasan untuk menikmati Lebaran tanpa banyak perencanaan. Semua diatur oleh orang tua dan kita hanya tinggal menikmati. Dan ketika dewasa kita mulai terlibat dalam segala persiapan – mulai dari belanja kebutuhan, menyiapkan makanan hingga merencanakan perjalanan ke kampung halaman. Semua ini bisa membuat kita merasa lelah dan kurang menikmati momen tersebut.
Ketika dewasa Lebaran memang tidak terasa sehangat masa kecil akan tetapi itu bukan berarti kita tidak dapat menemukan kebahagiaan di dalamnya. Mungkin momen tersebut tidak seistimewa dulu akan tetapi dengan sedikit perenungan kita dapat mengingat kembali makna sejati dari Lebaran yaitu kebersamaan, kesederhanaan, dan syukur. Terkadang kebahagiaan sejati terletak pada momen kecil yang sederhana seperti berbagi dengan orang yang kita cintai atau memberikan senyuman kepada sesama.
Sumber: