RI Mau Stop Impor BBM, Singapura Terkejut! Ketergantungan Energi Dipertanyakan
RI Mau Stop Impor BBM--
Namun, tantangan besar masih menghadang. Produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut selama ini ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM. Untuk itu, pembangunan kilang minyak baru dan peningkatan kapasitas produksi menjadi sangat penting. Sayangnya, sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru yang signifikan.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor BBM dari Singapura. Ia menilai bahwa pemerintah perlu lebih serius dalam membangun dan mengelola kilang minyak nasional. Ketergantungan pada impor BBM dianggap sebagai kelemahan dalam pengelolaan energi nasional dan dapat membahayakan ketahanan energi. Mulyanto juga menekankan perlunya pembangunan fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Akan Segera Cair! Ini Link dan Cara Cek Penerima Bansos BLT BBM
BACA JUGA:Daftar Harga BBM Pertamina Provinsi Bengkulu Hari Ini 11 November 2024
Langkah Indonesia untuk menghentikan impor BBM dari Singapura merupakan bagian dari upaya besar untuk mencapai kedaulatan energi. Meskipun menimbulkan kekhawatiran dari pihak Singapura, langkah ini menunjukkan tekad Indonesia untuk mandiri dalam sektor energi. Dengan pembangunan infrastruktur energi yang memadai dan pengembangan energi terbarukan, Indonesia berupaya mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Namun, keberhasilan rencana ini sangat bergantung pada komitmen dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan kebijakan energi yang berkelanjutan.
Sumber: