Tumbuhkan Kesadaran Budaya dan Adat Daerah

Tumbuhkan Kesadaran Budaya dan Adat Daerah

Dari Sosialiasi BMA

CURUP, CE - Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Rejang Lebong mengadakan sosialisasi tatalaksana, tatanan adat Senin (21/11) kemarin.  Ketua BMA Rejang Lebong, Herman Pernadi SSos mengatakan bawa sosialisasi ini diselenggrakan selama lima hari ke depan yang berakhir pada 25 November 2016.  Sosialisasi ini melibatkan BMA kecamatan, lurah, desa, dusun. "Semua yang tergabung ke dalam BMA ikut dalam sosialisasi ini," sampai Herman. Herman menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk melestarikan budaya daerah yang dirasa nyaris punah dengan moderenisasi. Ia berharap sosialisasi yang akan diselenggarakan selama lima hari ini bisa merjalan dengan lancar dan sukses. Serta bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesatuan terhadap budaya Rejang yang saat ini sudah mulai memudar dimakan Zaman. "Jangan sampai zaman moderen menguasai Rejang. Jadi kita masyarakat yang tinggal di Rejang ini minimalnya tahu budaya Rejang walau tidak bisa memahainya secara mendalam," katanya.  Dalam kegiatan sosialisasi ini para peserta yang hadir diwajibkan untuk mengenakan baju kebesaran Rejang sebagai mana yang sudah ditetapkan. Ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap baju daerah yang dikenakan. "Di sini kami sengaja untuk mewajibkan perserta untuk menggunakan baju kebesaran, karena tidak ada yang perlu dimalukan dengan menggunakan bajua adat tersebut," tegas Herman. Sosialisasi yang dilaksanakan selama lima hari di aula kantor BMA untuk sementara hanya diikuti lima kecamatan. Yakni, Kecamatan Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Curup Utara dan Selupu Rejang. "Jika kegiatan sosialisasi ini sukses maka kita akan melakukannya di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini," ujarnya. Herman menjelaskan bahwa saat sosialisasi diketahui bahwa pemahaman peserta terkait masalah adat masih sangat minim. Selain itu terdapat banyak perbedaan di setiap wilayah mengenai budaya Rejang. "Salah satunya yakni contoh melipat sirih. Tidak banyak peserta yang tahu kalau kegiatan ini sudah ada ketentuannya, jadi tidak bisa asal-asalan. Dengan sosialisasi ini maka mereka bisa menjadi tahu dan ada kesatuan dalam melaksanakan adat istiadat budaya," sampai Herman. (CW4)

Sumber:

Tumbuhkan Kesadaran Budaya dan Adat Daerah

Terkini

Terpopuler

Pilihan