Puluhan Rumah Rusak, Pohon Bertumbangan
Hujan Badai Serang Curup dan Kepahiang
CURUP, CE - Hujan disertai angin kencang yang terjadi Senin (5/12) kemarin, mengakibatkan puluhan rumah di Kabupaten Curup, Rejang Lebong dan Kepahiang rusak. Selain itu angin kencang juga mengakibatkan beberapa pohon besar menjadi tumbang. Pantauan CE, seperti di Desa Air Pikat Kecamatan Bermani Ulu terdapat sebanyak 15 rumah dengan kondisi atap yang terbang terbawa arus angin badai. Rinciannya sebanyak 8 rumah mengalami rusak berat dan 7 rumah rusak ringan. Peristiwa angin badai ini terjadi pada pukul 21.00 WIB sampai dengan 03.00 WIB kemarin.
Selain itu, atap rumah warga yang berda di Gang Si Herang Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup, terangkat dan melayang kedaerah persawahan. Beruntung kejadian tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa, serta pada pagi hari terlihat juga Camat Curup datang langsung meninjau kelokasi. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang, pada desa ini terdapat 3 rumah yang mengalami rusak berat akibat angin badai disertai hujan. Beberapa kabel listrik milik PLN juga nyaris putus akibat tertimpa dahan pohon yang tumbang.
Dijelaskan oleh Kades Air Pikat, Adelmi mengatakan kejadian hujan badai yang terjadi di desanya berlangsung pada malam hari. "Diperkiraakan kejadian berlangsung saat warga sudah terlelap tidur dan dimana kondisi yang dingin ditambah dengan mati lampu," ujarnya. Menurutnya, hujan badai ini terjadi sekitar pukul 21.00 wib sampai 03.00 dini hari, kejadian ini menyebabkan terjadinya kerusakan rumah di desa Air Pikat dengan rusak ringan sebanyak 8 rumah dan rusak rusak parah/berat sebanyak 7 rumah. "Kerusakan umum yang dialami warga yakni pada atap rumah yang terbang dibawa arus angin badai," terangnya.
Sementara Sutarman (50) warga Gang Si Herang Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup yang atap rumahnya terangkat dan melayang hingga kesawah seputaran rumahnya mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada pukul 20.00 WIB Minggu (4/12). "Ya saya pakai terpal seadanya saja, sambil menungu pagi, mau di tinggalkan karena masih banyak peralatan jadi tidak bisa," akunya.
Terpisah di Kabupaten Kepahiang, hujan badai yang terjadi mengakibatkan atap ruko milik warga Pasar Ujung ambruk. Selain itu didepan kantor Mapolsek Kepahiang pohon tumbang menghantam pagar dan tiang telepon. Tak hanya itu hujan badai yang terjadi juga hampir merobohkan baliho yang berada di dekat Pos Polisi sekitaran Tugu Pasar Kepahiang.
Kepala BMKG Kepagiang Litman ST saat dikonfirmasikan oleh CE pada Senin (5/12) kemarin membenarkan hal tersebut. "Memang sudah ada peringatan dini dari BMKG pusat, untuk wilayah provinsi Bengkulu dan sekitar agar waspada dengan curah hujan disertai badai," sampai Litman. Lebih jauh lagi Litman mengatakan untuk diketahui kalau peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG pusat merupakan monitoring satelit terhadap cuaca yang terjadi saat ini.
"Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG pusat khususnya untuk kota Bengkulu, Seluma, Manna, Kaur, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Mukomuko dan Bengkulu Utara berdasarkan pengamatan satelit BMKG," terang Litman. Ia juga mengimbau kepada masyarakat khususnya Kabupaten Kepahiang agar selalu waspada terhadap cuaca ekstreem yang terjadi belakangan ini.
"Saya sampaikan himbauan kepada masyarakat Kabupaten Kepahiang agar selalu waspada dengan cuaca hujan yang disertai badai dalam sepekan terakhir ini, waspada akan bencana alam seperti pohon tumbang,tanah longsor,banjir bahkan gempa bumi," ujar Litman. Sementara itu pemilik ruko Yoga Zulkarnain (35) warga Pasar Ujung mengatakan kejadian ambruknya atap ruko miliknya tidak diketahui kapan terjadinya. "Saat saya akan membuka toko pagi tadi (kemarin, red) atap itu sudah ambruk,kemungkinan atap itu ambruk karena hujan badai yang terjadi malam tadi ( kemarin, red)," jelas Yoga.
Pantauan koran CE, hujan badai yang terjadi juga mengakibatkan baliho yang berada di dekat pos Polisi sekitar Tugu Pasar Kepahiang nyaris roboh,selain itu hujan badai juga merusak pohon disekitar Taman Kota Kepahiang patah.(CE1/CE3/CW3/CW5)
Sumber: