Hilangkan Opini Negatif

Hilangkan Opini Negatif

SMP PGRI 2 CurupĀ 

CURUP, CE - SMP PGRI 2 Curup merupakan salah satu sekolah yang dicap sebagai tempat anak-anak yang nakal. Namun Kasi Darmanto SE selaku kepala sekolah mengakui kenakalan anak-anaknya, tetapi dirinya menyampaikan bahwa kenakalan yang dilakukan oleh murid-muridnya tersebut masih dikatagorikan wajar dengan seusia anak SMP lainnya. Hanya saja mereka lebih terlihat dimuka umum dibandingkan dengan siswa dari SMP lain.

"Memang mereka nakal, tetapi menurut saja itu masih wajar-wajar saja karena tidak merugikan orang lain," ungkap Kasi. Kasi menyampaikan bahwa dirinya sedang berusaha agar sekolah dan muridnya tidak dicap nakal lagi oleh kalangan masyarakat yang selama ini hanya menilai negatif tentang sekolahnya yang membuat dirinya harus bekerja keras untuk memberikan pengertian kepada murid-muridnya.

Karena bisa diketahui bahwa anak seusia mereka sedang asik-asiknya mencoba sesuatu, dan jika lepas kendali mangkanya anak-anak sering dikatagorikan nakal. "Karena sifat mereka yang masih ingin mencoba sesuatu yang baru, maka anak-anak seperti itu harus sering-sering dikontrol," sarannya.

Kasi juga menjelaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan masa anak-anak yang ingin mencoba sesuatu. Hanya saja dirinya selaku kepala sekolah hanya mempertegaskan kepada dewan guru agar lebih bisa memahami apa kemauan anak-anak dan mencari penyebabnya kenapa murid-muridnya bisa melakukan hal menyimpang diluar usia mereka sebagai anak SMP. Karena disini apabila hanya dirinya sebagai kepala sekoalah saja yang turun dan memantau anak-anak maka semuanya tidak bisa dikendalikan, tetapi jika para guru juga ikut memantau anak-anak pasti semuanya akan terkendali.

"Disini peran guru juga sangat penting demi menciptakan anak-anak yang pintar dan kreatif," terangnya. Kasi juga menerangkan bahwa akan lebih baik lagi, untuk menciptakan siswa yang tertib dan anak-anak yang pintar terlebih dahulu yang harus diperbaiki adalah guru-guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Karen Kasi takut pada saat guru menegur gurunya, tetapi malah kesalahan tersebut dikembalikan ke gurunya.

"Terlebih dahulu gurunya harus memberikan contoh yang baik, setelah itu maka anak-anak akan melakukan hal yang sama," jelas Kasi. Selain itu, walaupun hanya ada satu murid saja didalam kelas, guru yang bertanggung jawab pada saat jam tersebut harus tetap melaksanakan proses belajar dan mengajar walau memang pasti suasannya akan sangat kaku.

"Karena guru memiliki tanggung nawab, apapun yang terjadi mereka harus didalm kelas dan tetap mengajar. Terkecuali memang ada hal yang genting," tegasnya. Disamping itu, untuk menertipkan murid-muridnya Kasi menyampaikan bahwa dirinya juga memberlakukan sanksi-sanki sebagai salah satu bentuk teguran agar para murid bisa kapok dan tidak mengulanginya kembali. Namun, Kasi mengungkapkan bahwa sanksi yang diterapkan disekolah tersebut merupakan sanksi ringan yang tidak berbahaya baik dari segi fisik maupun kesehatan. "Kami memberikan sanksi yang bersifat mendidik namun ada manfaatnya untuk sekolah dan diri mereka," sampai Kasi.

Selain diberlakukannya sebuah sanksi, untuk tetap mengontrol anak-anak dirinya harus melakukan pendekatan kepada anak-anak ataupun orang tua agar lebih mengenal dan mengetahui sebenarnya apa permasalahan mereka hingga menjadi anak-anak yang dikatagorikan nakal. Diaman Kasi mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyimpan seluruh nomor handphone wali murid, jika terjadi sesuatu bisa sesegera mungkin untuk dilaporkan. "Saya juga menyarankan kepada orang tua siswa, agar lebih memperhatikan anak-anaknya," tutup Kasi. (CW4)

Sumber:

Hilangkan Opini Negatif

Terkini

Terpopuler

Pilihan