Jelang Tahun Baru 2017 Petani Jagung Tunda Panen

Jelang Tahun Baru 2017  Petani Jagung Tunda Panen

CURUP, CE - Perayaan tahun baru 2017 yang tinggal menghitung hari lagi, banyak ditunggu oleh para petani di Rejang Lebong. Seperti halnya petani jagung yang ada di desa Teladan Kecamatan Curup Selatan. Para petani didaerah tersebut sengaja menunda masa panen jagung miliknya. "Kami baru ingin memanen jagung pada saat H-3 tahun baru," ujar salah seorang petani jagung Desa Reladan, Yanto (48) kepada CE. Dirinya mengatakan bahwa tanaman jagung miliknya sebenarnya sudah siap panen, namun dirinya sengaja menunda masa panen hingga mendekati tahun baru karena mengingat harga jagung mendekat tahun baru lebih mahal, mencapai Rp 6.000 persatu kilonya. "Dan harga tersebut adalah harga gudang, dan untuk harga eceran sendiri akan lebih tinggi. Kalau menjual saat ini hanya Rp 4.000 per kg, kan lumayan selisihnya dan pada saat tahun baru juga bisa untuk dua kali lipat karena hitungan juga dengan kulit buah," terangnya. Selian itu dikatakan oleh Yanto jika pihaknya memang sudah setiap tahun menanam jagung menjelang tahun baru, dan sudah tahu betul waktu penenaman jaguang tersebut. "Hanya saja saat ini tanaman jagung juga harus dijaga, karena jika tidak bisa saja habis diambil oleh orang (maling,red)," bebernya. Disisi lain salah satu gudang sayur yang juga mengambil jagung Bobi (30) menyampaikan bahwa untuk jagung sendiri saat ini sudah habis untuk dioper ke luar daerah seperti Kota Bengkulu, Jambi, Bandar lampung. "Saat ini Stok ada beberapa petani sudah dikontak tinggal mengambil untuk pengecer pasar, tetapi jaguang yang digudang sudah dioper semuanya," terangnya. Bobi manyampaikan jagung yang dioper tersebut tidak akan rusak atau membusuk, dengan catatan kulit jagung tidak sama sekali dibuka. Dan setelah tiba nantinya pihak gudang yang mengambil akan merapikan dan melepas beberapa lembar kulit jagung tersebut sehingga terlihat seperti baru dipetik. "Ini biasanya trik gudang atau pengecer karena harus diakui jagung yang dioper keluar daerah memakan waktu diperjalanan beberapa hari," jelasnya. Terpisah, momentum malam pergantian tahun juga dimanfaatkan oleh pedagang arang yang ada di Talang Rimbo Lama. Para pedagang arang juga kebanjiran pesanan bukan hanya pasar, namun warung manisan juga ikut memesan arang untuk malam tahun baru. "Kami harus menyiapkan lebih banyak lagi arang dari biasanya, dengan ukuran kantong kecil dan satu karung. Dua ukuran yang kecil untuk eceran yang karung biasanya banyak yang beli untuk di jual lagi," kata penjual arang, Akuw (55). Akuw juga menyampaikan bahwa momen tahun baru membawa rezeki lebih untuk dirinya dan kaluarga, karena keuntuangan dan hasil penjualan yang diterima juga lebih. "Setiap tahun pasti rame, alhamdulilah rezeki tambahan. Bukan hanya arang namun kulit kemiri dan batok kelapa juga banyak diinginkan oleh pasar, karena juga sering digunakan dalam bakar - bakar tahun baru, untuk kulit kemiri sendiri api yang dihasilkan lebih awet. Kalau harga relatif, arang Rp 5 ribu dan kulit kemiri mencapai Rp 8 ribu," pungkasnya. (CE1)

Sumber: