Hasil Seleksi Guru Agama Diumumkan Akhir Bulan
CURUP, CE - Setelah dilakukan seleksi wawancara untuk peserta calon guru agama desa, saat ini pihak panitia sedang melakukan verifikasi hasil nilai seleksi. Setalah itu baru nantinya akan diumumkan peserta yang lulus dalam seleksi guru agama. "Rencananya akhir bulan nanti pengumuman seleksi akan kita lakukan," kata Kabag Kesra Jamaan Nur.
Dijelaskan oleh Jamaan bahwa saat ini panitia seleksi sedang sibuk melakukan pengumpulan hasil nilai seleksi dengan megakumulasikan nilai dari keseluruham peserta yang mencapai lebih dari 200 orang tersebut. "Pengumuman hasil seleksi ini akan dilakukan dengan sistem perangkingan antara peserta perempuan dan laki-laki," jelasnya.
Perangkingan yang terpisah ini lanjut Jamaan karena dari total 130 orang yang akan direkrut dibagi untuk guru agama laki-laki sebanyak 80 orang dan sisanya sebanyak 50 orang peserta dari perempuan. "Rangking 1-80 untuk peserta laki-laki otomatis akan lulus. Begitu juga dengan rangking 1-30 untuk perempuan," Saat didesak tanggal berapa pengumuman ranking guru agama desa itu akan diumumkan, Jamaan mengaku belum bisa memastikan. "Soal kapannya saya belum bisa pastikan karena saat ini panitia seleksi masih melakukan pengamulasian nilai peserta," sampainya.
Selain akan mengumumkan nilai perangkingan, Jamaan juga menjelaskan bahwa pengumuman akan disertakan lokasi penempatan tugas bagi peserta yang dinyatakan lulus seleksi. "Targetnya awal Januari 2017 nanti, para guru agama ini sudah bisa mulai aktif mengajar sesuai dengan penempatannya," ujarnya. Sementara itu salah satu panitia seleksi guru agama dari STAIN Curup, Dr Lukman Ahsa manyampaikan bahwa seorang guru agama desa bukan hanya bisa mengaji dan taat agama, namun juga memiliki pengetahuan umum. Selain itu ditambah dengan harus bisa bermasyarakat, sehingga ketika guru tersebut masuk ke dalam sebuah desa tidak kaku dan masyarakat yang diajar tidak merasa canggung. "Jadi kereteria ini juga harus dipenuhi," terangnya.
Hal ini tandas Lukman perlu dilakukan karena tidak seluruh masyarakat bersikap sama. "Watak masyarakat tidaklah sama. Untuk itu para guru agama desa nantinya harus bisa membaur dengan karakter masyarakat tempat ia mengajar nanti sehingga Rejang Lebong sebagai kota Religius dapat terwujud," terangnya. (CE1)
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>