Pelajar 3 Sekolah Saling Terajang

Diduga Saling Ejek

CURUP, CE - Puluhan pelajar dari 3 sekolah unggulan di Rejang Lebong terlibat tawuran. Para pelajar yang terdiri dari SMPN 1 Rejang Lebong, SMPN 2 Rejang Lebong dan SMPN 5 Rejang Lebong ini terlibat tawuran dengan aksi saling pukul (terajang,red) didepan Masjid Agung Baitul Makmur Jalan Sukowati Curup. Data diperoleh CE, puluhan pelajar yang mayoritas kelas VIII ini terlibat tawuran, dipicu akibat saling ejek di media sosial (medsos). Hingga pada akhirnya, Rabu (22/3) kemarin sekira pukul 13.32 WIB para pelajar tersebut terlibat tawuran dan mengakibatkan 1 pelajar mengalami luka pada bagian tubuhnya akibat terkena pukulan pelajar lainnya.

Salah satu saksi mata, Muslim (36) yang kebetulan berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa kronologis kejadian tersebut bermula saat pelajar SMPN 2 sedang pulang sekolah mengendarai sebuah angkot dengan jumlah 15 orang. Hanya saja saat tiba di Jalan S Sukowati, tepatnya di depan Masjid Agung Baitul Makmur Curup, mereka dihentikan oleh pelajar SMPN 1 dan 5 yang mengendarai sepeda motor dengan posisi sepeda motor melintang didepan mobil angkot yang ditumpangi belasan pelajar SMPN 2 tersebut. Kemudian, terjadi saling jual beli pukulan antar 3 SMPN tersebut. Kelang beberapa menit, aksi tawuran tersebut berhasil dilerai oleh warga sekitar dan pihak kepolisian.

"Tadi saya lihat bahwa pelajar berkelahi dan saling terajang. pelajar yang mengendarai motor melintangkan mobil kesebuah angkot yang kira-kira berisi sekitar 15 orang. Setelah itu terjadilah perkelahian antar pelajar tersebut," ujarnya. Terpisah Kapolres Rejang Lebong AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasat Reskrim Qhusnul Qomar SH SIK didamping oleh Kanit Tipidter Bayu Heri P SH membenarkan telah terjadi tawuran antar pelajar tersebut. Bahkan setelah kejadian, pihaknya telah mengamankan 8 orang pelajar untuk dimintai keterangannya. Pihaknya juga memanggil kepala sekolah serta orang tua masing masing ke Mapolres Rejang Lebong.

"Kita telah amankan 8 orang pelajar untuk dimintai keterangan. Bahkan Kepala Sekolah dan Orang tua juga ikut dipanggil," sampainya. Disampaikannya bahwa pemanggilan ini guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Agar tidak mengulangi perbuatan serta diberikan surat penyataan terhadap masing masing pelajar. "Kita kumpulkan ini baik pelajar, orang tua dan kepsek agar menyelesaikan permasalahan secara bersama. Cukup permasalahan sampai disini jangan sampai setelah dikumpulkan terjadi kembali. Untuk itu kita buatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi," tandasnya.(CW7)

Sumber: