Sekolah Butuh Guru Olahraga, Wabup : Kepsek Harus Kreatif
CURUP, CE - Bukan hanya dari segi infastruktur saja yang banyak di keluhkan oleh sejumlah sekolah. Namun juga kekurangan guru akan menjadi kendala tersendiri bagi setiap sekolah. Salah satunya SDN 134 Rejang Lebong yang kekurangan guru olahraga. Dikatakan oleh Kepala SDN 134 Rejang Lebong, Drs As'Ari bahwa pihaknya saat ini masih kekurangan guru olahraga untuk menunjang kemajuan siswa pada bidang olahraga.
"Kalau dari segi guru, kita masih kekurangan guru olahraga," ujarnya. Disampaikan lagi pihaknya telah mengusulkan kepada pihak terkait kurangnya guru olahraga di sekolah. Namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak terkait atas permohonan tersebut.
"Kita sudah mengusulkan namun belum direspon. Tapi kita tidak mau bersuuzon mungkin saat ini masih diproses," sampainya. Disisi lain pihaknya berharap pengajuan guru olahraga agar segera hadir ditengah tengah pihaknya. Kemudian daripada itu untuk saat ini pihaknya hanya memiliki satu guru olahraga namun prestasi olahraga cukup lumayan banyak. "Mudah mudahan guru olahraga yang diajukan segera hadir. Sehingga guru olahraga saat ini tidak lagi kewalahan. Prestasi kita dalam olahraga saat ini cukup banyak apalagi kalau ditambah guru olahraga. Maka bukan tidak mungkin prestasi dalam bidang olahraga semakin berkembang dan maju," tandasnya.
Kepsek Harus Kreatif
Seementara soal banyak keluhan beberapa sekolah terhadap kurangnya guru olahraga. Nampaknya hal tersebut ikut dikomentari oleh Wakil Bupati Rejang Lebong, H Iqbal Bastari SPd MM yang menganggap bahwa pihak sekolah harus kreatif dalam menangani masalah demikian. Menurut Wabup bahwa saat ini memang hampir seluruh sekolah di Indonesia yang mengeluhkan kurangnya guru olahraga maupun guru agama. Maka dari pihaknya tinggal tunggu formasi dari pusat mengenai hal demikian.
"Bukan hanya di Rejang Lebong, bahkan ini terjadi hampir di seluruh sekolah di Indonesia terkait guru olahraga dan agama tersebut. Hal ini tidak bisa kita pungkiri," ujarnya saat dihubungi CE via telpon. Disampaikannya bahwa ini setiap kali penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) seluruhnya Indonesia tidak berimbang. Menurutnya untuk guru olahraga sendiri bisa dihitung dibandingkan dengan peserta CPNS pada guru bidang studi lainnya. Tentunya masalah ini bukan problem di Rejang Lebong saja melainkan seluruh Indonesia.
"Setiap kali perekrutan CPNS terkadang memang tidak berimbang. Guru bidang studi lain banyak namun untuk guru olahraga 3," sampainya. Maka dari itu pihaknya menyarankan agar kepala sekolah yang merasa mengeluhkan hal demikian, untuk secara kreatif mengatasi masalah demikian seperti memanfaatkan guru honorer. Dan juga pihaknya berharap pada program Nawacita yang digalakkan Presiden Joko Widodo akan membuka seluas luasnya untuk perekrutan guru olahraga se Indonesia sehingga hal tersebut tidak lagi menjadi masalah setiap sekolah.
"Untuk mengatasi kekurangan guru, kepsek harus kreatif dengan memanfaatkan guru honorer. Dan mudah mudahan pada program Jokowi nanti akan membuka seluas luasnya untuk guru olahraga," tutupnya. (CW7)
Sumber: