Sudah 2 Hari Ini Proyek Taman SN Ditinggal Pekerja?
CURUP, CE - Para pekerja pada proyek pembuatan taman ruang terbuka publik di lapangan basket Setia Negara (SN), sudah 2 hari ini tidak terlihat. Dari keterangan warga yang ada disekitar lapangan SN kepada CE Kamis (20/7) kemarin, tidak adanya pekerja pada proyek tersebut sudah terjadi sejak Rabu (29/7) pagi lalu.
Demikian disampaikan Eni (36) salah satu pedagang yang tepat berjualan di depan proyek tersebut. Karena Eni berjualan tepat di depan dekat pintu masuk proyek tersebut tentu Eni mengetahui dengan cukup baik aktifitas pekerja yang ada didalamnya. Menurut pengakuan Eni terakhir pada hari Selasa tersebut para pekerja hanya memasang pancang kayu di sekeliling lapangan basket.
"Terakhir itu mereka memasang pancang kayu dan masih belum ada pekerjaan yang berbentuk bangunan fisik ataupun pembongkaran ring pada lapangan," katanya. Lebih jauh Eni mengungkapkan bahwa dengan adanya pemagaran secara keliling untuk pembangunan pada lokasi tersebut tentu cukup berpengaruh pada pendapatannya.
Bahkan diungkapkannya ada salah satu pedagang yang sebelumnya menjual es kelapa di pinggir jalan dekat lapangan basket yang mesti pindah akibat adanya pemagaran sengan seng tersebut. Tidak terkecuali dirinya sendiri yang harus bergeser tempat.
"Seperti misalnya Pakde yang sering berjualan es dogan disini terpaksa harus pindah karena adanya pemagaran ini," katanya. Penurunan omset penjualanpun tidak hanya dialami Eni, namun juga pedagang lainnya yang berada didekat lokasi tersebut. Seperti halnya Siska (50) salah satu pedagang lainnya juga mengaku bahwa memang penjualannya menurun semenjak ditutupnya lokasi tersebut. Tentu dengan adanya pengurangan penjualan tersebut menurut Siska cukup menyulitkan baginya.
"Penjualan kami sekarang juga cukup menurun karena adanya pemagaran lokasi ini," ungkapnya. Menurut Siska, penurunan penjualannya tersebut adalah akibat tidak adanya lagi aktifitas anak-anak yang sering bermain bola dan basket dilokasi tersebut. Belum lagi lokasi tersebut juga seringkali menjadi tempat nongkrong faforit remaja karena lokasinya yang rindang. Sehingga semenjak adanya penutupan tersebut, sejak itulah aktifitas berkumpulnya anak muda pada lokasi tersebut sangat sedikit bahkan hampir bisa dikatakan sangat sepi.
"Biasanya anak-anak mudah sering nongkrong disini, tapi nyatanya hingga sekarang keadaan sangatlah sepi," ujarnya. "Pasalnya bukan hanya anak-anak yang senang berolahraga saja yang tidak ada lagi, akan tetapi juga karena dilokasi ini tempatnya rimbun dan juga sejuk sehingga membuat anak muda lebih senang untuk nongkrongnya disini," pungkasnya. (CE2)
Sumber: