Sepi Pengujung, DMHB Tetap Buka

Sepi Pengujung, DMHB Tetap Buka

RENNI/CE
Wisata Danau Mas Harun Bastari di Desa Karang Jaya, Selupu Rejang yang sepi pengujung.

CURUP, CE - LOkasi obyek wisata Danau Mas Harun Bastari (DMHB) yang berada di Desa Karang Jaya, Selupu Rejang ternyata sepi dari kunjungan wisatawan. Pantauan CE, hampir tempat atau objek wisata di sepanjang jalan lintas Curup- Lubuklinggau sepi pengunjung. Hal ini dikeluhkan An (38) warga Sindang Kelingi yang merupakan petugas penjaga obyek wisata DMHB."Biasanya rata-rata pada hari biasa 15 sampai 20 kendaraan yang datang berkunjung. Apalagi kalau hari libur, bisa penuh. Sekarang ini paling ada satu atau dua kendaraan, itu pun kadang tidak lama. Meskipun begitu kita tetap buka," ujarnya.

Baca Juga

An menyampaikan sebelum memasuki bulan Ramadan biasanya ramai pengujung. Namun, sangat disayangkan mengingat kondisi ekonomi merosot turun."Biasanya kan satu kendaraan masuk ke sini tiketnya Rp 10 ribu, sekarang turun menjadi Rp 5 ribu. Tapi yah begitulah, paling ada juga yang cuma lihat-lihat sebentar, balik lagi. Mungkin, juga mengingat musim saat ini ekonomi lagi turun. Karena mungkin belum masuk panen raya," tambahnya.Disisi lain An menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan pengelolah untuk membuat stigma baru untuk menarik pengujung dan bisa mencapai target yang diharapkan.
"Sebenarnya, Danau mas harus bastari ini mempunyai keindahan cukup menakjubkan berupa panorama yang indah dan danau yang di kelilingi oleh barisan bukit-bukit. Nanti kita coba sampai kepada pengelolah, lebih lanjutnya dari pemerintah bagaimana kedepannya. Namun, kita optimis bisa mencapai target karena banyak tempat obyek wisata yang sudah ditata dan dikelola dengan baik, dari segi sarana, prasarana serta akses jalannya, yang saat ini sudah semakin indah dan rapi," jelasnya.
Senada keluhan disampaikan Uti (44) warga Mojorejo yang merupakan pedagang manisan di sekitar Obyek wisata tersebut.
"Pendapatannya mulai turun kini, karena sedikit juga kalau dari pengujung. Sekarang kan mungkin banyak destinasi wisata, jadi masyarakat ini lebih memilih ke sana. Mungkin, sudah bosan ke sini, atau gimana tapi gak tahu juga kenapa. Sehingga berjualan disini sering tidak laku. Kalau yang dipinggir jalan mungkin ada yang beli karena banyak yang melintas dan singgah untuk beristirahat," pungkasnya. (CW2)

Sumber: