Bappeda Resmikan Program Sanimas
CURUP, CE - Peresmian Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) skala permukiman pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IDB) dilakukan didesa Tasik Malaya pada Sabtu (233) lalu. SPALD-T ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang meliputi pembangunan MCK kombinasi dan IPAL permukiman."Pembangunan program Sanimas berupa IPAL (Instalasi pengolahan air limbah) komunal dan Pamsimas. Ini merupakan program tahun 2018 di 24 lokasi, tahapan pertama ada 9 lokasi, tinggal 15 lokasi lagi," sampai Kepala Bappeda RL H. Asli Samin, S.KM, M.Kes saat peresmian kemarin.Menurutnya lokasi yang sudah bisa dimanfaatkan baik IPAL maupun MCK yakni Tasik Malaya, Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kesambe Lama, Seguring, Duku Ulu, Tanjung Beringin, Rimbo Recap,
Lubuk Kembang, Kampung Delima. Sedangkan, untuk kendala di 15 Lokasi lainnya, H. Asli Samin
- Musrenbang Tingkat Kabupaten RL, Bappeda Undang Mendagri dan Bappenas
- Soal BLK, Bappeda Lirik Dana Provinsi dan Pusat
mengatakan pihaknya sudah siap dan bisa diperjelaskan oleh PUPR.
"Kendalanya sendiri sebenarnya yang bisa menjelaskan oleh orang PUPR. Jadi, kalau daerah sudah siap semua untuk melaksanakan di 24 lokasi tersebut. Perlu diketahui juga program Sanimas yang disampaikan baik dari tahun 2016 sampai saat ini. Artinya setiap 50 rumah atau lebih ini satu tempat pembuangan air limbah dan satu tempat pembuangan mck. Ini tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan di bawah tanah, lingkungan di atas permukaan tanah yang mana artinya kita tidak ada lagi sampah berserakan nanti air di drainase akan tersalur dengan baik. Serta seluruh rumah-rumah kumuh ini diperbaiki secara bertahap oleh program Islamic Deploment Bank ini untuk mencapai 100% penyediaan air bersih dan 0 % untuk pemukiman kumuh dan 100% meningkatkan akses penduduk terhadap sanitasi layak atau air limbah domestic, sampah dan drainase lingkungan," jelasnya.
Disisi lain, H.Asli Samin menghimbau agar masyarakat setempat dapat menjaga fasilitas yang telah dibangun oleh Pemerintah Pusat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Satuan kerja (Satker) pembangunan infrastruktur pemukiman."Saat ini sudah bisa dimanfaatkan di 29 titik. Yang perlu saya tekankan kepada masyarakat yang untuk menginginkan program ini silakan diusulkan ke pemerintah daerah Bappeda. Tahapan pertama clear dan clean lokasi. Statusnya oke dulu baik dari dukungan masyarakat penuh, setelah itu bisa diusulkan. Ketika diusulkan dan dibangun. Harapan kita kepada masyarakat tolong itu dimanfaatkan dan dipelihara dipegang penuh dan desa bertanggung jawab untuk menjaga dan memeliharanya," pungkasnya. Sementara Kepala Dinas PUPR-PKP Rejang Lebong, Yusran Fauzi menyampaikan tujuan dari program ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kapasitas lembaga masyarakat dalam perencaaan dan pembangunan serta menyediakan sarana sanitasi komunal yang berkualitas. Yusran menyampaikan bahwa sanitasi sangat penting dilakukan untuk menjaga lingkungan dan meminimalisir adanya bencana.
"Yang penting kita pikirkan bagaimana masa depan kalau semua wilayah kita terkontaminasi limbah maka lingkungan kita juga menjadi kotor. Kalau kita tidak jelih menyikapi hal itu kasihan dengan generasi kita kedepannya," kata Yusran Fauzi saat menyampaikan kata sambutan selaku panitia acara.Yusran menjelaskan kegiatan Pembangunan Sistim Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD T) tahun anggaran 2018 mencapai Rp 3.825.000.000.
"Dari tahun 2017 data pembangunan SPALD-T di 9 lokasi tersebut menelan dana Rp 4.675.000.000. Dengan presentase fisik mencapai 100% dan SR Realisasi 606," jelasnya.Ditambahkan Yusran, pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa berkelanjutan."Ada beberapa tahapan ruang lingkup program ini yakni penyiapan warga, perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan pasca kontruksi yakni pemeliharaan atau berkelanjutan," tandasnya. (CW2)
Sumber: