Desa Tabarenah, Masuk Kategori Rawan Bencana Longsor

Desa Tabarenah,   Masuk Kategori Rawan Bencana Longsor

DOK/CE
Tampak Lahan Sawah yang terendam lumpur akibat banjir beberapa hari yang lalu.

CURUP, CE - Sudah memasuki hari ke-5 pasca bencana yang melanda Rejang Lebong belum ada penambahan data korban yang terkena dampak bencana tersebut, akan tetapi berdasarkan jumlah bencana yang terjadi dibeberapa titik diwilayah RL, Desa Tabarena Kecamatan Curup Utara masuk dalam kategori wilayah rawan bencana longsor."Kalau untuk sementara ini belum ada penambahan data korban yang terkena dampak bencana hanya saja berdasarkan fakta dilapangan Desa tabarena masuk kategori rawan longsor pasalnya tekstur tanah di daerah tersebut termasuk gembur dan banyak daerah dataran tinggi," ujar Kepala BPBD RL, Basuki.
Dikatakan Basuki bahwa pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada ketika hujan deras melanda pasalnya saat melakukan pembersihan material beberapa kali terjadi longsor susulan.

Baca Juga

"Kita terus mengimbau dan mengingatkan kepada warga untuk selalu waspada terutama di wilayah yang memiliki dataran tinggi atau dibantaran sungai karena potensi terjadinya longsor cukup tinggi saat terjadi hujan deras," katanya.Sementara itu Kepala Dinas pertanian dan perikanan RL, Taman SP mengatakan wilayah lahan pertanian yang memiliki potensi tinggi terkena dampak bencana yaitu daerah Dusun Sawah atau lahan pertanian yang berada di pinggir bantaran Sungai Air Duku."Di daerah yang ada di pinggir bantaran Sungai Air duku seperti Dusun sawah itu sangat rawan terkena dampak bencana seperti terendam banjir akibat luapan sungai air duku tersebut," kata Taman.Taman Juga menambahkan pihaknya bakal mengusulkan peraturan daerah untuk melindungi lahan pertanian dari beralih fungsi hal ini untuk menjaga lahan pertanian yang ada tetap terjaga demi menjaga ketersediaan pangan di RL.
"Nanti kita akan usulkan perda terkait perlindungan lahan pertanian dari beralih fungsi, hal ini untuk menjaga keamanan pangan di RL terutama saat ada beberapa lahan produktif yang terkena dampak bencana alam seperti banjir atau longsor belum lama ini yang dapat mengancam gagal panen," pungkasnya.(CE8)

Sumber: