Akhirnya, 12 Paramedis Dipulangkan

Akhirnya, 12 Paramedis Dipulangkan

Paramedis Dipulangkan Pasca menjalani karantina selama 14 hari

KEPAHIANG, CE - Haru dan tangis, inilah gambaran yang terjadi pada saat 12 para medis meninggalkan Hotel Sandhyka yang beralamatkan di Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang pada Senin malam (5/5) sekira pukul 19.00 WIB. Setelah ke 12 nya dinyatakan sehat dari Covid-19 berdasarkan hasil uji rapid dan swab.
Tidak pernah terpikirkan oleh mereka harus terpisa selama 14 hari dengan keluarga apa lagi dalam suasana bulan Puasa Ramadan. Bahkan diantaranya ada yang masih memiliki anak yang baru berusia 22 bulan.
"Senang, bahagia, akhirnya kami bisa kembali berkumpul dengam keluarga," ungkap Reka Puspita Sambil menahan tangis saat kelaur dari pintu hotel.
Suami dan anaknya yang masih balita sudah menunggu.
Hal serupa juga disampaikan Debie Sanyera SKM, yang sedari awal menjalani masa karantina sudah dilepas dengan tangisan. Kecemasan dari istri dan anak anaknya, merasa bersyukur bisa kembali berkumpul.dengan keluarga, sembari mengobati kecemasan anggota keluarganya.
"Alhamdulillah syukur, bisa kembali bertemu dengan istri dan anak anak, rindu rasanya selama 14 hari tidak berkumpul dengan mereka, walau setiap hari kami masih bisa berkomunikasi lewat HP," ungkap Debie yang merupakan Staf Dinkes Kepahiang.
Dikatakannya, dirinya sendiri tidak menyangka akan menjalani karantina selama 14 hari lalu, semua itu disebaplan adanya ketidak jujuran dari seseoarang DPD, yang ternyata memiliki riwayat kontak erat dengan PDP positif Covid-19.
Sementata itu dr Feby Nursanda ikut dikarantina karena sempat memberikan perawatan pada Pasien 01, merasa bersyukur bisa kembali bekumpul dengan keluarga setelah melalui masa sulit selama 14 dalam karantina. Feby berharap, setelah mereka ini tidak akan ada lagi para medis yang harus dikarantina, oleh sebap ketidak jujuran pasien.
Dari itu Feby, berharap kejujranlah yang bisa kembali membawa Kabupaten Kepahiang ke Zona Hijau tanpa ada pasien Covid-19.
"Senang, karena selam 14 hari kami di karantina kami sama swkali tidak bisa berkumpul bersama keluarga. Harapan saya ini pertama dan terakhir kali ada yang dikarantina dan Kepahinag bisa bebas dari Covid," ungkapnya
Disinggung apakan dengan yang terjadi selama ini alan membuat mereka patah semangat.
"Tidak, tentu ini menambah semangat kami untuk terus berbuat yang terbaik untuk Kepahiang agar bisa cepat lepas dari wabah ini," tutupnya meninggalkan Hotel.
Sementara itu dr Ana Marlina, sebelum meninggalkan hotel yang menjadi tempat karantina, merasa haru dan berterima kasih kepada Pemerintah dan pihak manajemen hotel. Dikatakannya selama dalam masa karantina mereka dilayani dengan baik, dan apa yang menjadi kebutuhan selama masa karantina semua bisa terpenuhi.
"Terima kasih atas segala doa dan pelayanan yang diberikan kepada kami selama masa karantina, sehingga selama proses karantina ini kami benar benar bisa menjalankannya dengan baik tanpa ada pemikiran lain yang ini juga membuat semangat kami untuk terus mengabdi lagi," singkatnya. (CE7)

Sumber: