Aktifkan Sekolah, Gugus Tugas Gelar Jajak Pendapat

Aktifkan Sekolah, Gugus Tugas Gelar Jajak Pendapat

"Wacana (sekolah dibuka, red) itu tengah kita bahas bersama gugus tugas. Kita juga bakal buka opsi menggelar jajak pendapat dengan melibatkan masyarakat atau wali murid,"DR H Ahmad Hijazi SH MSi

CURUP, CE - Wacana dibukanya kembali sekolah seiring dengan penerapan new normal, saat ini tengah dibahas dan dikaji oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rejang Lebong. Bahkan diketahui, belakangan diketahui bahwa Gugus Tugas juga bakal membuka opsi dengan menggelar jajak pendapat.
"Wacana (sekolah dibuka, red) itu tengah kita bahas bersama gugus tugas. Kita juga bakal buka opsi menggelar jajak pendapat dengan melibatkan masyarakat atau wali murid," ujar Ketua Gugus Tugas, DR H Ahmad Hijazi SH MSi kepada wartawan.
Dengan adanya jajak pendapat tersebut, menurut Hijazi yang juga menjabat sebagai Bupati RL dua periode tersebut, hasilnya tidak ada lagi protes dari kalangan masyarakat.
"Dengan survei ini, kita bakal mengetahui setuju atau tidaknya masyarakat jika sekolah kembali dibuka. Artinya dengan itu, kita memberikan leluasa kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya," sampainya.
Dimana kata Hijazi, bahwa wacana dibuka kembali sekolah tersebut karena pihaknya juga khawatir anak-anak lupa belajar karena belajar dari rumah.
"Pertama tentu kita kasian dengan anak, 3 bulan dirumah takutnya lupa belajar. Tetapi semua kita tawarkan kepada wali murid, bagaimana kedepannya. Apalagi tahun ajaran baru sudah dekat," katanya.
Sementara itu, jika nantinya hasil jajak pendapat banyak masyarakat yang memilih untuk kembali membuka sekolah. Tentu Gugus Tugas akan kembali membuka dengan syarat mematuhi protokol kesehatan. Terutama yang wajib seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jaga. Yang intinya, kita minta semua disiplin guna mencegah penularan Covid-19," ujarnya.
Selain itu, tentunya Gugus Tugas juga bakal menyiapkan Chamber disinfektan di setiap sekolah termasuk setiap sekolah untuk menyediakan sarana cuci tangan.
"Untuk chambernya, nanti kita isi dengan cairan sabun Dettol yang tentu tidak bahaya bagi kesehatan kulit. Selain sekolah, Chamber juga akan dipasang di tempat fasilitas umum lainnya seperti pasar dan sebagainya," pungkasnya. (CE5)

Sumber: