Dampak Covid-19, 30 Persen PAD Melayang

Dampak Covid-19, 30 Persen PAD Melayang

KEPAHIANG, CE - Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, yang selama ini, ternyata sudah berpengaruh terhadap sumber sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dikatakan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kepahiang Damsi S.Sos. hingga 1 semester pertama TA 2020 ini saja, Kepahiang sudah kehilangan sekitar 25 persen sampai dengan 30 persen PAD.
"Sampai dengan Juni ini, hasil rekap terakhir kami PAD yang baru masuk sekitar lebih kurang Rp 7 miliar," ungkap Damsi.
Sementara target keseluruhan PAD TA 2020, sebesar Rp 40 miliar. Hilangnya PAD hingga mencapai 30 persen ini tegasnya, dikarenakan adanya pembenasan beberapa retribusi daerah dampak dari Covid-19. Seperti retribusi pasar, retribusi kebersihan, retribusi rumah makan dan retribusi penginapan dan hotel.
"30 persen yang hilang itu baru sampai Juni ya, kalau kondisi paska new normal ini situasinya akan sama bisa bisa sampai dengan akhir tahun potensi hilangnya PAD bisa lebih besar lagi," ujar Damsi
Masih dikatakan Damsi, PAD Rp. 7 miliar yang sudah masuk dalam kas daerah hingga Juni ini, terbesar didapatkan dari setoran PAD BLUD RSUD Kepahiang.
"Saya lupa nilainya berapa, tapi terbesar dari BLUD RSUD," sebutnya
Akan tetapi Damsi optimis PAD akan mendekati target, karena dalam waktu dekat ini jelasnya penarilan pajak bumi dan bangunan (PBB) sudah mulai dilaksanakan. Hanya dengan catatan pandemi Covid-19 segerah berakhir.
"Kalau.pandemi ini segera berakhir kemungkinan potensi hilangnya hanya kisaran 25 persen sampai 30 persen. Tapi jika berlanjut akan bisa lebih dari itu," singkat Damsi. (CE7)

Sumber: