Warga Lubuk Ubar Keluhkan Bangunan Air Bersih, Tak Kunjung Berfungsi

Warga Lubuk Ubar Keluhkan Bangunan Air Bersih, Tak Kunjung Berfungsi

CURUP, CE - Warga Dusun 2 Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan belakangan ini mengeluhkan pelaksanaan program pembangunan sarana Air Bersih yang ada di daerah tersebut. Pasalnya, bangunan bak air bersih yang menelan dana mencapai Rp. 318.679.000 bersumber dari APBDes Lubuk Ubar tahun anggaran 2019 ini sampai saat ini tidak kunjung berfungsi. Padahal, tujuan utama dilaksanakannya program tersebut yaitu untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang selama ini sulit mendapatkan air bersih yang layak untuk digunakan dalam setiap aktifitas keseharian warga.
Seperti yang disampaikan oleh Amrulah (55), warga Dusun 2 Desa Lubuk Ubar mengatakan, sejak awal dilaksanakannya musyawarah desa tahun 2019 lalu, warga dan perangkat desa sepakat untuk melakukan pembangunan sarana air bersih agar dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
"Waktu rapat itu, sarana air bersih yang akan dibangun komposisinya lengkap, mulai dari saluran air dari mata air ke bak penampung hingga saluran air ke rumah - rumah warga," ujar Amrulah.
Dilanjutkan Amrulah, setelah selesai dilakukan pembangunan ternyata air bersih tak kunjung sampai diterima di rumah - rumah Warga. Hal ini, sempat dilaporkan kepada Kepala Desa dan perangkat desa yang lama, namun tak digubris.
"Waktu itu yang melakukan pembangunan adalah Kades dan perangkat Desa yang lama, makanya saat itu kami juga mengadukan hal ini kepada mereka. Tetapi tidak ditanggapi. Melalui pemberitaan ini, harapan kami Kades dan Perangkat Desa yang lama bisa bertanggung jawab terhadap kegiatan pembangunan ini, sehingga air bersih benar - benar mengalir hingga kerumah warga sesuai kesepakatan dalam musyawarah Desa saat akan membuat sarana air bersih ini," ujar Amrulah.
Dikonfirmasi, Kepala Desa Lubuk Ubar, Hasyimulah mengatakan jika Warga Desa setempat juga telah melaporkan hal serupa kepada Dirinya selaku Kepala Desa Lubuk Ubar yang baru. Namun, lantaran program pembangunan tersebut dilakukan oleh dan pada masa kepemimpinan Kades yang lama maka sudah sewajarnya saja jika warga meminta pertanggungjawaban dari perangkat yang lama.
"Saya kan baru menjabat. Sama sekali tidak tahu proses maupun pelaksanaan pembangunan sarana air bersih itu. Makanya saya kembalikan lagi kepada Masyarakat untuk menentukan tindak lanjutnya nanti seperti apa," tegas Kades. (CW1)

Sumber: