Ketersediaan Sapi Kurban Menurun

Ketersediaan Sapi Kurban Menurun

BENGKULU, CE - Ketersediaan sapi kurban untuk menyambut perayaan Idul Adha 1441 Hijriyah di Provinsi Bengkulu, disebut mengalami penurunan. Dimana penurunan yang cukup signifikan ini terjadi dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
"Penurunan stok sapi kurban akibat pandemi Covid-19 mencapai 30 persen. Bahkan dipeternakan kita saja, stok sapi kurban sangat sedikit jika dibanding tahun lalu. Dimana stok kita hanya 39 ekor sapi Bali, 15 ekor sapi jenis Brahman Cross, 1 ekor sapi jenis Chiroles dengan bobot 800 Kg dan harga yang kita tawarkan Rp 50 juta per ekornya," sampai Supervisor PT. Sinar Rafflesia Jaya (Siraja) Bengkulu, Budi Sarjono.
Budi menyebutkan, 1 ekor lagi sapi jenis Limosin yang bobotnya lebih dari 1 ton, dan harga yang ditawarkan senilai Rp 75 juta.
"Minimnya stok sapi ini lantaran di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan pendistribusian sapi dan peminat masyarakat yang hendak berkurban juga berkurang. Kelihatannya sepi yang berkurban pada hari raya Idul Adha tahun ini," katanya.
Lebih jauh ia menyebutkan, dari stok sapi kurban yang ada, 25 ekor diantaranya sudah ada yang memesan. Tapi yang sudah memberikan uang muka (DP) sekitar 11 ekor sapi.
"Untuk harganya bervariasi, tergantung dengan bobot sapi terutama jenis sapi Bali. Tapi terendah itu Rp 15 juta per ekor dengan bobot daging 60 Kg," ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, selain itu untuk sapi yang disiapkan bakal kurban dijamin kesehatannya. Biasanya sepekan jelang Idul Adha, ada petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) datang mengecek ke sini.
"Kesehatan pasti dijamin, tadi (kemarin, red) saja ada pemeriksaan tim Dinkes Kota Bengkulu," tutupnya. (CE2)

Sumber: