TWA Pantai Panjang Digarap Pihak Swasta

TWA Pantai Panjang Digarap Pihak Swasta

BENGKULU, CE - Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang dalam waktu dekat ini, direncanakan akan dibangun sarana dan prasarana (Sapras) wisata oleh salah satu pihak swasta. Dikatakan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Ir. Donal Hutasoit, M.E wisata tersebut akan mengedepankan konsep wisata alam.
"Sarpras ini akan dibangun oleh PT. Noor Alif Bencoolen (PT. NAB). Mereka sudah mengurus perizinan ke Jakarta ke Kementerian LHK ," sampai Donal.
Dimana izin tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: SK. 988/Menlhk/Setjen/KSA.3/11/2019 tentang Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam Pada Blok Pemanfaatan TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai. Izin menteri ini merupakan tahapan lanjutan dari izin prinsip usaha penyediaan sarana wisata alam PT. Noor AB yang diberikan pada blok pemanfaatan TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai seluas 20,00 Ha di Kota Bengkulu. Oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kepala BKPM) Nomor: 5/1/PP-IUPSWA/PMDN/2017 tanggal 11 April 2017.
"Mereka akan membantu pemerintah untuk membangun Sarpars wisata ya. Wisata alam kan nanti ada tempat bermain," katanya.
Lebih jauh Donal berpendapat, area wisata ini termasuk salah satu kawasan potensial untuk pengembangan pariwisata alam. Dengan pemandangan alam hutan dan pantai, kehidupan flora dan fauna, rawa, serta akses yang mudah dari Kota Bengkulu. Sedangkan untuk konsep wisata alam dengan tetap mengedepankan konservasi alam dan kelestarian lingkungan.
"Kekayaan alam kita untuk wisata ya, saya kira perlu dikembangkan. Dan potensi potensi yang ada itu juga, tanpa ada membuat kerusakan. Jadi wisata itu tetap jalan, dan alam pun tetap terjaga," ujarnya.
Sementara itu, menanggapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi mengatakan kelestarian alam dan obyek wisata, adalah salah satu kebutuhan hidup masa kini. Dimana ini juga akan terus berkembang di masa yang akan datang.
"Kelestarian alam tidak boleh mengekang kreatifitas, selama itu tidak merusak alam," kata Sumardi.
Sumardi berpesan agar warga kota sebagai bagian dari sumber pendapatan masyarakat, yang juga akan membantu penambahan pendapatan daerah. Dengan mengunjungi wisata daerah sendiri. Sekaligus, juga ikut menjaga kelestarian alam di sepanjang kawasan TWA tersebut.
" Meskipun bertujuan menambah PAD, Pengelolaan pariwisata juga wajib mentaati kaedah mutu standart baku lingkungan hidup," pungkasnya. (CE2)

Sumber: