Perhitungan Pemprov Dinilai Kurang Matang

Perhitungan Pemprov Dinilai Kurang Matang

BENGKULU, CE - Perhitungan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dinilai kurang matang. Dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH bahwa ini terungkap pada saat pihaknya membahas Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 bersama mitra komisi, Kamis (9/7) kemarin.
"Seperti saat pembahasan yang kita lakukan bersama Sekretariat Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu. Dimana pada tahun lalu total alokasi anggaran disana (Setdaprov, red) berkisar Rp 40 Miliar, namun dalam realisasinya tersisa sekitar Rp 20 Miliar," ungkapnya.

Dikatakannya, dengan sisa itu, dalam pembahasan secara tidak langsung terungkap jika itu samapi terjadi lantaran kurang matangnya perhitungan saat menyusun perencanaan. Contoh sederhananya seperti ini, misal dalam setahun Setdaprov itu membutuhkan air mineral 1 Dus. Seharusnya yang dialokasikan itu tetap 1 Dus saja, tidak perlu dinaikkan menjadi 5 Dus.
"Kalau dipaksakan tetap 5 Dus, dan akhirnya 4 Dus malah tidak terpakai akhirnyakan menjadi sisa. Apalagi sisanya tidak sedikit, yakni mencapai Rp 20 Miliar. Coba saja jika Rp 20 Miliar itu dibangun jalan atau dibelikan bibit tanaman kemudian dibagikan pada masyarakat, pasti dampaknya sangat besar. Kalau seperti ini kejadiannya, masyarakat yang dirugikan," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi IV DPRD Provinsi, H. Zainal, S.Sos, M.Si, terkait banyaknya sisa anggaran di sejumlah OPD, lantaran kegiatan tidak direalisasikan padahal anggarannya tersedia.
"Kembali lagi, ini juga termasuk ada masalah pada perencanaannya dan sebaiknya bisa dijadikan bahan evaluasi," singkatnya. (CE2)

Sumber: