8 Warga Ngaku Tak Terima BLT DD, SPJ nya Ada

8 Warga Ngaku Tak Terima BLT DD, SPJ nya Ada

CURUP, CE - Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa (DD) Desa Lubuk Kembang Kecamatan Curup Utara kembali menuai permasalahan baru. Jika sebelumnya ada 35 warga setempat yang melaporkan Kepala Desa beserta perangkat ke aparat hukum lantaran merasa layak menerima BLT DD namun tidak masuk sebagai penerima, maka kali ini terdapat 8 orang warga setempat yang namanya sudah masuk dalam daftar penerima BLT DD tersebut, namun hingga saat ini tak kunjung menerima uang senilai Rp 600 ribu tersebut. Padahal penyaluran tahap pertama sudah selesai dilakukan pada tanggal 21 Mei 2020 mendatang.

Abdul Azis (50), tokoh masyarakat Desa Lubuk Kembang, Jumat (10/7) secara gamblang menjelaskan, kedelapan warga yang namanya sudah masuk dalam daftar penerima BLT DD salur satu tersebut diantaranya, Lusiana, Sutra, Rustam, Efrizal Hayadi, Dedi Irawan, Rosi Ucung, Ice dan Rozak.
"Sesuai data penerima yang kami dapat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rejang Lebong, terdapat 145 orang warga yang masuk dalam daftar penerima BLT DD salur satu. Nah dari 145 orang penerima tersebut, terdapat delapan nama warga yang sampai hari ini belum menerima uang tersebut. Padahal, daftar penerima yang diserahkan oleh Kepala Desa kepada Dinas PMD RL tertanggal 25 Mei 2020 lalu. Sementara penyaluran BLT DD tersebut tuntas dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2020 lalu," ujar Abdul Azis.

Berdasarkan data tersebut sambung Abdul Azis, ke delapan warga tersebut masuk dalam data SPJ warga penerima lantaran data tersebut masuk ke Dinas PMD pada tanggal 25 Mei. Sedangkan pelaksanaan salur satu justru sudah tuntas dilakukan pada tanggal 21 Mei atau 4 hari sebelumnya.
"Sementara faktanya, hingga saat ini ke delapan warga ini sama sekali belum menerima sepeserpun uang BLT DD tersebut. Mirisnya lagi, kedelapan warga ini baru tahu jika mereka sudah masuk daftar penerima setelah kami mendapatkan data tersebut," ujar Abdul Azis.

Lebih jau dilanjutkan Abdul Azis, atas temuan ini, diduga kuat terjadi manipulasi data atau pemalsuan data yang sengaja dibuat dan dilakukan oleh Kepala Desa maupun perangkat Desa. Sebab, dalam data Spj penerima BLT DD salur satu yang dilaporkan kepada Dinas PMD RL nama kedelapan warga tersebut juga ada.

"Jadi saya mewakili 8 warga ini mempertanyakan kemana uang tersebut? Kami minta pertanggungjawaban secara hukum. Besok atau lusa, saya bersama 8 Warga ini akan berangkat ke Mapolda Bengkulu dan Kejati Bengkulu melaporkan resmi dugaan kasus manipulasi data atau pemalsuan data ini," tegas Azis.

Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala Desa Lubuk Kembang, Rozi membantah keras pernyataan warga tersebut. Bahkan, Rozi memastikan jika semua warga yang masuk dalam daftar penerima BLT DD salur satu sudah menerima semua uang senilai Rp. 600 ribu per KK tersebut.

"Tidak benar itu Pak. Siapa nama nama warga itu pak. Semuanya sudah menerima dan dilengkapi dengan SPJ kok Pak," singkat Rozi saat CE menghubungi melalui saluran telepon genggam miliknya. (CW1)

Sumber: