BPTP Kenalkan Kalung Tangkal Corona

BPTP Kenalkan Kalung Tangkal Corona

BENGKULU, CE - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu memperkenalkan produk ekaliptus berbentuk kalung. Dimana ekaliptus ini disebutkan memiliki kandungan sineol yang mampu mengurangi paparan virus Corona.
"Produk riset ini sudah dilakukan selama 7 tahun dan uji In Vitro. 1 point 8 sineol ini dapat merusak proteinase dalam virus Corona," sampai Kepala BPTP, Dr Yudi Sastro S.P usai pertemuan dengan Gubernur Bengkulu, di Balai Raya Semarak, Senin (20/7) kemarin.
Yudi mengatakan, bukan hanya kalung ekaliptus yang diperkenalkan untuk mengurangi paparan virus Corona ini. Namun ada juga yang berbentuk balsem, minyak roll on dan juga inhaler.
"Untuk pemakaiannya itu hanya dihisap atau dioles saja," kata Yudi.
Ia menyebutkan, keempat produk ini sebelumnya sudah dilisensi oleh Eagle Indofarma, termasuk juga izin BPOM. Namun yang sudah keluar lisesnsinya baru 3 produk, sedangkan 1 produk lainnya akan menyusul.
"Yang belum lisensinya itu hanya tinggal kalung saja, sedangkan 3 lainnya sudah. Izinnya sendiri sebagai salah satu produk jamu," ujarnya.
Lebih jauh Yudi menyebutkan, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga beberapa universitas terkait produk tersebut. Produk-produk ini juga kedepannya akan dilakukan proses uji klinis untuk dijadikan produk fitofarmaka.
"Kalau sudah proses uji klinis, ini nanti bukan lagi produk jamu, namun akan masuk dalam produk fitofirmaka," ungkap Yudi.
Sementara itu, produk ini sendiri akan mulai dipasarkan secara masal pada bulan Agustus mendatang. Namun untuk kisaran harganya sendiri, Yudi masih belum mau memberikan bocorannya.
"Agustus akan segera mulai dipasarkan di toko-toko obat, klinik dan apotek. Ini bukan barang ekslusif, jadi harganya masih akan terjangkau," pungkasnya. (CE2)

Sumber: