Swab Evaluasi 4 Pasien Covid Gagal Dilaksanakan

Swab Evaluasi 4 Pasien Covid Gagal Dilaksanakan

KEPAHIANG, CE - Rencana Tim Medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang, melakukan pengambilan sampel swab evaluasi ke 2, terhadap 4 pasien konfirmasi positif Covid-19, gagal dilaksanakan. Dikatakan Kabid P2P Dinkes Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM, tidak dilanjutkannya pengambilan swab untuk evaluasi terhadap ke 4 pasien tersebut dikarenakan terkendala pada Permenkes No. 4 Tahun 2020 tetang penanganan Covid-19, yang tidak mewajibkan untuk dilakukan pengambilan swab evaluasi.
"Rencana kita memang dalam waktu ini akan ada pengambilan swab evaluasi terhadap pasien nomor 06, 07 08 dan 10, tapi karena ada Permenkes terbaru soal Covid, rencana itu gagal kami laksanakan," ungkap Wisnu.
Dijelaskannya, dalam Permenkes tersebut, menyebutkan, terhadap pasien konfirmasi positif yang tidak memiliki gejala, sejak dinyatakan konfirmasi positif Covid-19, hanya dilakukan isolasi dalan pengawasan selama 14 hari, tanpa harus dilakukan pengambilan swab evaluasi untuk melihat masih atau tidak adanya virus terhadap pasien. Dengan demikian swab evaluasi sebagai media mengetahui hal tersebut tidak diwajibkan lagi.
"Kalaupun kami swab, kami juga tidak memiliki dasar untuk menyampaikan sampel swab itu ke Provinsi," ujarnya.
Dengan dasar Permenkes itulah tegas Wisnu, pengambilan sampel Swab evaluasi terhadap 4 pasien (3 warga Kabawetan dan 1 warga Seberang Musi) itu gagal dilaksanakan pihaknya.
Sebagai gantinya, tambah Wisnu pasien hanya diwajibkan melaksanakan isolasi dalam pengawasan ketat selama 14 hari, dan setelah itu langsung dinyatakan sembuh.
"Ada baiknya kalau tidak di swab, tapi akan lebih banyak buruknya, karena tidak ada jaminan saat orang tanpa gejalah 14 hari virusnya sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Akan lebih bahaya lagi tegas Wisnu, orang dengan status tanpa gejalah, berkeliaran, akan dapat menularkan pada orang lain.
"Karena ini aturan dari pusat, mau tidak mau, akan kami laksanakan, walau sebenarnya ini sangat berbahaya terhadap penularan pada orang lain," tukas Wisnu. (CE7)

Sumber: