Husni Akui Belum Ada Klarifikasi Agen, Soal Penyebab Gas Melon Langka

Husni Akui Belum Ada Klarifikasi Agen, Soal Penyebab Gas Melon Langka

CE ONLINE - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kepahiang H. Husni Thamrin ,SE, mengaku jika sampai dengan Minggu (4/10) pihaknya belum menerima adanya klarifikasi dari manajemen Agen LPG di Kepahiang yang menyebabkan terjadinya kelangkaan LPG 3 Kg (Tabung Melon), atas surat yang sudah disampaikan pihaknya beberapa waktu lalu.

"Surat yang intinya mempertanyakan sebab kelangkaan itu sudah kami sampaikan, tapi sampai dengan Jumat (2/10) kami belum menerima balasan dari 2 agen yang ada di Kepahiang ini," ungkap Husni.
Namun ditegaskan Husni, hari ini Senin (5/10) pihaknya akan kembali menelusuri, kepada masing-masing manajemen agen LPG terkait dengan permintaan yang sudah pihaknya sampaikan itu.
"Coba besok (hari in, red), kami telusuri lagi," ujarnya.

Klarifikasi langsung dari manajemen agen sampai Husni penting pihaknya ketahui, mengingat kelangkaan LPG 3 Kg yang sudah terjadi lebih 2 pekan ini, sudah menimbulkan keresahan dimasyarakat, karena bukan saja susah untuk mendapatkannya, lebih dari itu kelangkaan yang terjadi membuat harga dipasaran ikut melambung tinggi, hingga mencapai Rp 30 ribu pertabung di tingkat pengecer.

"Kalau dari pangkalan sudah jelas, kelangkaan ini terjadi memang ada pengurangan pasokan dari agen, dan dari agennya yang perlu kita klarifikasi kenapa dikurangi, apakah memang dari Pertamina ya atau seperti apa," sampai Husni.
Meski bukan lagi menjadi wewenang Kabupaten dalam proses pengawasan bahan bakar LPG, Husni berharap permasalahan ini segera bisa diatasi dan tidak berlarut-larut, karena pemakai LPG 3 Kg, merupakan warga menengah kebawah, yang sangat berdampak jika tidak segera diatasi.

Seperti pemberitaan sebelumnya Gas Tabung Melon, belakangan ini menjadi susah ditemui dipasaran, bahkan untuk mendapatkan 1 tabung gas 3 Kg, warga juga harus merugi kantong lebih dalam karena harga ditingkat pengecer sudah tembus di harga Rp 30 ribu.

Baca Juga:

Sementara harga eceran tertinggi (HET) dipangkalan hanya Rp 15.900 pertabung. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: