Sayuran Hidroponik Diminati

Sayuran Hidroponik Diminati

CE ONLINE - Menanam sayuran dengan sistem hidroponik menjadi salah satu tren sekaligus solusi memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi COVID-19. Sistem hidroponik memiliki kelebihan dibanding pertanian konvensional, salah satunya tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pengembangan usaha pertanian hidroponik.
Pertanian hidroponik saat ini dinilai masyarakat cukup menjanjikan seiring dengan mulai meningkatnya permintaan aneka sayuran organik.

Salah satu pemilik pertanian hidroponik Dedi (43) di simpang empat Kelurahan Tunas Harapan, Kecamatan Curup Utara kabupaten Rejang Lebong, Dedi mengatakan jika mengembangkan usaha sayuran hidroponik ini sangat mudah dan juga sangat menjanjikan dikarenakan jenis tanaman ini non pertisida dan juga sayuran yang dihasilkan lebih sehat dan fress.

Saat ini dedi mengatakan jika omset dia perharinya berkisar Rp.500 ribu hingga Rp. 1 juta.
"Sebenarnya mengembangkan usaha sayuran hidroponik ini mudah terkadang masyarakat itu khawatir soal pemasaran hasil panen sejauh ini cukup menjanjikan kalau lagi panen per harinya omzet saya sehari itu berkisar Rp.500 ribu hingga Rp1 juta, di mana pembelinya selain warga Kota Curup juga ada yang datang dari luar daerah," katanya saat di wawancara.

Dia menambahkan, usaha pertanian modern yang dikelolanya itu memanfaatkan air yang telah diberi nutrisi sebagai media tumbuhnya, sehingga berbagai jenis sayuran seperti kangkung, bayam, sawi dan selada air dapat tumbuh subur.
Untuk penjualan sayuran hidroponik relatif stabil malahan hampir sama dengan HET sayuran dipasaran, harga jualnya bervariasi di sesuaikan dengan jenis sayurannya, mulai dari Rp3.000 hingga Rp10 ribu per 100 gramnya sesuai jenis sayuran yang dibeli.

"Di kabupaten Rejang Lebong ini kan terkenal dengan kesuburan sayurannya ya sebenarnya untuk harganya itu yang hampir sama lah dengan sayuran konvensional dipasaran yang membedakan itu hasil sayuran dari tanaman ini lebih mulus, warna daunnya tajam, tingkat kerenyahannya lebih krispi, dan bebas dari residu pestisida,"katanya.

Sementara itu salah satu konsumen yang hampir 2 bulan ini mengonsumsi sayuran hidroponik Tiara (35) mengatakan jika ia beralih dari sayuran yang biasa dijual dipasaran karena sering membusuk dan tidak tahan lama.
"Ya saya sudah 2 bulan ini langganan disini mas sebenarnya harganya relatif sama dengan yang ada pasaran malahan lebih murah sedikit, saya lebih memilih sayuran hidroponik ini ya karena sayurannya sehat dan crispy baik untuk anak-anak juga," ungkapnya. (CW1)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: