Kasi Produksi BPS MD Karena Sakit

Kasi Produksi BPS MD Karena Sakit

Kasat : Tidak Ada Tanda Kekerasan

CE ONLINE - Penyidik Sat Teskrim Polres Kepahiang, menghentikan penyidikan terhadap meninggalnya Kasi Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepahiang Anwar Bastari (46) Warga Kelurahan Timbul Rejo Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong (RL) yang ditemukan meninggal di rumah kontrakannya Dusun II Desa Taba Tebelet Kepahiang Senin (1/2).

Pasalnya, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), yang dilakukan penyidik tidak ditemukan adanya kejangalan yang membuat kecurigaan penyidik adanya terhadap penyebab kematian almarhum. Hal ini juga dikatakan Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, SIK, MAP, melalui Kasat Reskrim Iptu W. Malau, SIK,.MH dikuatkan juga dengan hasil visum dari tim dokter RSUD Kepahiang.
"Murni karena sakit, jadi penyidikannya kami hentikan," ungkap Malau.

Diterangkan Malau hasil olah TKP, pasca penemuan Senin malam, tidak ditemukan adanya tanda tanda yang mencurigakan, hal ini disebutkan Kasat, tidak ada barang harta benda milik korban yang hilang. Kemudian hasil visum yang dilakukan tim medis RSUD Kepahiang, tegasnya, juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jazad almarhum Anwar Bastari.

Lebih lanjut dijelaskan Malau, jika berdasarkan hasil visum yang dilakukan tim medis RSUD Kepahiang, diperoleh hasil sebagai berikut, dari hidung mengeluarkan cairan warna putih (ingus), mulut tertutup terdapat cairan di bagian bibir bawah , terdapat hitam dan bintik bintik di seluruh dada, kedua tangan kaku terdapat bercak darah di kedua tangan, kedua kaki bintik-bintik hitam, terdapat bercak darah di bawah kemaluan, terdapat luka lecet di pangkal paha kiri.
"Tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan ditubuh jazad almarhum, almarhum juga disebut memiliki riwayat sakit maag," singkat Kasat.

Namun lanjut Malau, tidak menutup kemungkinan penyidikan kasus tersebut dibuka kembali, jika nanti ditemukan bukti datau kecurigaan lain.
Dugaan almarhum Anwar Bastari, murni meninggal dunia karena sakit, juga dikuatkan keterangan rekan sejawat almarhum sama sama di BPS Kepahiang Ardi yang malam kejadian itu ditemui CE di TKP mengatakan, jika selama ini almarhum, sering mengeluh ada sakit dibagian perut, akan tetapi almarhum sendiri tidak pernah menceritakan sakit apa yang dideritanya.

Dilanjut kan Ardi, sebelum sore kemarin diketahui Anwar Bastari, yang terkenal olehnya tidak pernah meninggalkan Salat 5 waktu, Pagi Senin (1/2) almarhum sempat datang ke kantor, untuk mengisi absen kehadirian, namun sekira pukul 08.00 WIB almarhum sempat berpamitan, untuk keluar mencari makanan, setelah itulah sebut Ardi, almarhum tidak kembali lagi dan sore sekira Pukul 19.00 WIB dirinya mendapatkan kabar jika sang Pejabat Sholeh tesebut sudah tidak ada lagi.
"Biasanya memang setiap selesai absen dia keluar untuk membeli sarapan, tapi biasanya sarapan yang dibelinya selalu dimakan di kantor, tapi pagi itu setelah izin keluar dia (Almarhum, red) tidak kembali lagi kekantor," ujarnya.

Dikatakan Ardi, jika dilihat dari riwayat sakit yang dialami almarhum selama mereka kenal, tidak ada menunjukan gejala sakit yang mengkhawatirkan.
"Kalau dikatakan sakit tidak juga pagi sebelum meninggal dia terlihat sehat sehat saja, memang ada dia mengeluh kalau dia ada keluhan pada perut, tapi tidak dijelaskannya sakit apa," sebut Ardi.

Kepergian Anwar Bastari untuk menghadap Sang Pencipta selama-lamanya, memang meninggalkan duka bagi keluarga besar BPS Kepahiang, hal ini terlihat rumah kontrakan almarhum di Dusun II Desa Taba Tebelet saat berita kematian almarhun sampai ditelinga koleganya. Terlihat banyak yang menangis atas musibah tersebut. Diakui salah seorang koleganya, selain terkenal sholeh tidak pernah meninggalkan Salat, almarhum juga terkenal baik dan ramah pada siapa saja yang ditemuinya.
"Kalau Salat, biasanya dia selalu berjemaah di masjid, yang jelas dia orang baik," tutup Ardi.

Sekedar mengulas Senin (1/2) sekira Pukul 19.00 WIB warga Dusun II Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang mendadak geger, karena berita penemuan mayat dalam kontrakan milik Harmanto (46). Peristiwa ini juga pertama kali dikatahui Hermanto, yang curiga rumah yang di kontrak almarhum selam 6 bulan ini, terbuka dari sekitar pukul 09.00 WIB hingga menjelang sesudah Magrib. TerkejutnyaHermanto, ketika itu melihat almarhum sudah dalam keadaan kaku dengan posisi jongkok dilantai dengan dahi menyender kedinding dapur rumah tersebut, seketika temuan itu dilaporkan Hermanto kepada aparat desa. (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: