Yoba Ade Ardiansyah Plt Kepsek SDN 02 Muara Kemumu, Rela Mengabdi di Sekolah Terpencil Hingga Menjadi Korban P
NAMA Yoba Ade Ardiansyah (32) beberapa hari belakangan ini mendadak viral. Apa pasal? Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 02 Muara Kemumu Kepahiang ini menjadi korban pemeasan yang dilakukan oknum wartawan dan LSM yang baru saja berhasil diamankan Polisi dari hasil operasi tangkap tangan (OTT) jajaran Polres Kepahiang. Siapa Sebenarnya Sang plt Kepsek SDN 02 Muara Kemumu ini ? berikut kutipan wawancara yang dilakukan Wartawan Curup Ekspress kepada Yoba Ade Ardiansyah.
IRWANSYAH, Kepahiang
MENJADI Guru memang telah menjadi cita - cita pria kelahiran Kepahiang 32 tahun silam ini sejak kecil. Setelah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA) 1 Kepahiang 2007 silam, Yoba--Yoba Ade Ardiansyah akrab disapa-- Melanjutkan kejenjang perguruan tinggi dengan memilih fakultas PGSD UNIB yang dirinya selesaikan pada tahun 2012.
Tidak perlu waktu lama bagi suami dari Ira Santi untuk menggapai mimpinya, tahun 2014 Yoba diterima menjadi CPNS, dan sejak itu juga Yoba langsung ditempatkan di sekolah yang berada diwilayah terpencil Kabupaten Kepahiang yaitu SDN 08 Muara Kemumu, dan tidak banyak guru yang tersedia mengajar diwilayah tersebut.
Namun bagi Yoba, dengan sebuah ketulusan untuk mengabdikan diri pada dunia pendidikan, penempatan itu diterimanya dengan senang hati.
"Sejak pertama diangkat jadi Guru, 2014 sampai dengan sekarang ini, saya belum pernah sekalipun mengajukan permohonan pindah tugas, walau teman-teman saya sudah banyak yang pindah tugas di sekolah sekolah yang dekat dengan kota," ungkap Yoba.
Meski untuk menjalankan tugas sebagai pendidik diwilayah tersebut. Yoba, dari tempat tinggalnya di Perumnas Balqis Desa Tebat Monok, dirinya harus berangkat lebih awal sekira pukul 06.30 WIB agar bisa datang tepat waktu disekolah tempat dirinya mengabdi saat ini.
"Kalau kesekolah saja mengunakan sepeda motor, untuk sampai kesekolah kalau cuaca bagus kira kira 45 menit sampai 1 jam," ujarnya.
Kurang lebih 4 tahun bertugas diwilayah terpencil, (SDN 08, Red) tepat pada tahun 2018, berkat ketulusannya, yoba diangkat sebagai Plt SDN 02 Muara Kemumu, yang sedikit lebih dekat jika dibandingkan dengan sekolah sebelumnya.
"Kalau di SDN 02 dan menjadi Plt Kepala sekolah disana sejak April 2018 sampai sekarang (2021, red)," sebutnya.
Disampaikan Ayah dari Zezi (5) dan Zeren (2), keinginan dirinya untuk tetap selalu mengabdi didaerah tersebut, bukan saja dorongan dirinya secara pribadi, dibalik itu juga ada dorongan dari sang istri, yang kebetulan memang warga Desa Batu Bandung Muara Kemumu, tempat dimana SDN 08 dan SDN 02 dimana dirinya selama ini mengajar.
"Niat saya satu, ingin memajukan desa saya sendiri. Walau sebenarnya saya bukan warga sana tapi istri dan mertua saya asli orang sana (Batu Bandung, red),'' Sebut Yoba.
Tapi ketulusan Yoba, untuk megabdi disana, sering kali mendapat tantangan dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, bahkan dengan statusnya sebagai plt Kepala Sekolah yang sama sekali tidak mendapatkan tunjangan jabatan, dirinya harus mengeluarkan uang pribadi hanya untuk melayani tamu-tamu tak diundang, yang selalu meminta difasilitasi jika berkunjung kesekolah yang dipimpinnya.
Kondisi ini jugalah yang membuat banyak guru yang tidak mau bertugas diwilayah tersebut. Buktinya dikatakan Yoba untuk mengajar disekolah dengan 150 murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 SDN 02 Muara Kemumu hanya memiliki 7 orang guru yang berstatus ASN.
Jika rutin itu tidak, tapi sering ada yang mengaku LSM dan wartawan datang kesekolah, tapi ujung ujungnya mereka minta uang," keluh Yoba.
Puncaknya dikatakan yoba terjadi pada Selasa (9/2), dirinya didatangi 1 dari 3 oknum Wartawan dan LSM, yang memaksa dirinya untuk mengeluarkan sejumlah uang dengan ancaman, jika uang itu tidak diberikan maka salah satu oknum tesebut akan memberitakan proyek pembangunan sekolah tersebut yang dibiayai oleh DAK 2020.
"Ya seperti itulah kalau tidak diberi mereka ngancam ada ada saja kesalahan kami yang mereka cari cari," sebutnya.
Yoba sendiri tidak mengetahui jika kejadian pada Selasa (9/2) malam itu akan berujung pada OTT terhadap 3 oknum tersebut, serta menjadi pemberitaan hingga media nasional. Yang mana sebut Yoba, sesuai dengan janji antara salah seorang oknum tersebut, dirinya berniat mengantarkan uang yang dipinta salah seorang uknum tersebut. Ternyata secara bersamaan datang Polisi yang langsung menagkap ke 3 pelaku.
"Jujur sebenarnya, antara istri saya dengan ke 3 pelaku itu juga masih ada hubungan kekeluargaan, tapi kok mereka masih tega terhadap saya seperti itu," tegas Yoba.
Diharapkan yoba dengan kejadian tersebut semoga menjadi pelajaran bagi yang lain dan menjadi pembuka jalan bagi Kepala Sekolah yang lain untuk bisa berkerja dengan aman dan nyaman, dan tidak ada lagi kejadian serupa terjadi di Kabupaten Kepahiang ini.
"Harapan kami tidak banyak, biarkan kami bekerja dengan baik, tidak diganggu dengan hal-hal sepeti itu lagi, dan ini menjadi pelajaran bagi kita semua," tukas Yoba Ade Ardiansyah (**)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: