Dinkes Catat 8 Kasus DBD, Periode Januari – Maret 2021

Dinkes Catat 8 Kasus DBD, Periode Januari – Maret 2021

CE ONLINE - Hingga Sampai dengan Minggu ketiga April 2021 ini, sedikitnya sudah ditemukan 8 kasus warga Kepahiang terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD). Yakni virus yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si menyebut dari 8 kasus yang terjadi hingga April ini, 4 kasus diantaranya terjadi pada Maret lalu, dan 4 kasus lainnya terjadi pada awal januari hingga Februari 2021.
"Delapan kasus yang tercatat itu, yang dilaporkan dari PKM dan RSUD," ungkap Tajri.

Diyakini Tajri, jumlah tersebut bisa saja lebih karena ada saja pasien terinfeksi DBD yang tidak melapor atau berobat pada pusat kesehatan masyarakat milik pemerintah, atau berobat pada klinik klinik swasta. Masih dikatakan Tajri, kasus DBD mungkin saja akan bertambah, seiring waktu dan masih terjadinya jurah hujan di Wilayah Kabupaten Kepahiang.
"Setiap ada kasus yang dilaporkan, wilayah tersebut sudah kami lakukan fugging, sebagai upaya pencegahan penularan," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Tajri, upaya yang paling efektif untuk bisa terhindar dari gigitan nyamun penyebab DBD, hanya dengan penungkatan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkuan tempat tinggal. Dengan cara membersihkan lingkungan dari potensi adanya tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.

Karena fogging yang dilakukan pihaknya hanya agian kecil upaya pencegahan bukan pengobatan. Fogging juga tidak bisa membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus penyebab DBD.
"Cara efektifnya dengan melakukan 3 M Plus, Menguras, menutup, menimbun dan membersihkan lingkuan dari potensi berkembang biayknya nyamuk," tukasnya (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: