Dilema 110 CJH Belum Dapat Kepastian
CE ONLINE - Hingga pertengahan Syawal 1442 H/2021 M, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, belum juga memberikan signal akan penerimaan kedatangan calon jemaah haji (CJH) asal Indonesia.
Meski demikian sedikit angin segar, selintingan informasi yang diterima Kantor Kementrian Agama (Kemenag ) Kepahiang, pemerimtah Arab Saudi akan menerima kunjungan CJH dari seluruh dunia, walau dengan jumlah yang dibatasi. Namun hal tersebut disampaikan Kakan Kemenag Kepahiang H.Arsan S Ibrahin melalui Kasi Pelaksanaan Umoh dan Haji Kemenag Kepahiang Zulfakar Alamsyah masih sebatas informasi namun untuk kepastiannya pihaknya masih menunggu informasi dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Agama RI.
"Belum ada kepastian berangkat atau tidaknya, sekarang ini baik dari Kementrian Agama RI maupun Kedubes kita di Arab Saudi, masih terus melakukan upaya negosiasi agar tahun ini CJH Indonesia yang tentu juga didalamnya 110 CJH Kepahiang bisa diberangkatkan," ungkap Zul --Zulfakar Alamsyah-- akrab disapa.
Dijelaskannya, benar ada selinting informasi Kerajaan Arab Saudi, akan membuka kedatangan CJH dari seluruh pelosok dunia, walau dengan jumlah yang dibatasi tidak sesuai dengan jumlah kota haji yang biasa diberangkatkan setiap tahunnya sebelum adanya wabah Covid-19.
Namun untuk itu, baru sebatas informasi yang belum bisa dibenarkan kepastiannya. Walau nanti benar adanya demikian tegas Zul, Pemerintah Indonesia dan Kedubes RI di Arab Saudi, tetap akan melakukan upaya lobby agar pembatasan tersebut tidak berlaku untuk jemaah haji asal Indonesia.
"Tentu saja harapan kita tahun ini bisa diberangkatkan, setidaknya akan dapat mengurangi daftar tunggu haji kita yang sudah 20 tahun lebih," harap Zul.
Karena itu juga tegas Zul, dalam negosiasi antara pemerintahan Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Indonesia menawarkan CJH yang telah divaksinasi Vaksin Sonovac, dapat diterima sebagai tamu Allah di Tanah Suci.
"Meski belum ada kepastian keberangkatan, kami juga tidak mau lengah, banyak hal yang sudah kami siapkan seperti pengecekan kesehatan para jemaah yng dilakukan secara berkala, pembrian vaksin, dan tentunya memberikan bimbingan manasik secara online," singkat Zul.
Sementara itu salah seorang CJH asal Kepahiang yang seharusnya telah diberangkatkan pada 2020 lalu namun tertunda karena adanya wabah Covid-19, Drs. Idrus, sangat berharap tahun ini bisa menginjakkan kakinya ke tanah suci. Sebab menurut Idrus yang diketahui juga merupakan pensiunan ASN Pemkab Kepahiang, rencana keberangkatan itu telah disiapkan dirinya sejak beberapa tahun lalu.
"Harapannya tahun ini berangkat, karena tahun lalu sudah ditunda, tapi kalau tidak juga apa boleh buat, semuanya sudah ditakdirkan Alah SWT," singkat Idrus (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: