Desa Perbatasan Rawan Perambahan

Desa Perbatasan Rawan Perambahan

CE ONLINE- Pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu menyatakan bahwa desa yang berbatasan dengan kawasan konservasi, paling rawan terjadinya perambahan untuk lahan pertanian dan pemukiman.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu, M Zainuddin.
"Yang paling rawan perambahan ini, ya Desa yang berbatasan dengan kawasan konservasi," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/9).

Menurut Zainuddin, bahwa desa yang berbatasan dengan kawasan TNKS di dalam Provinsi Bengkulu mencapai 163 Desa. Rinciannya, 26 Desa di Kabupaten Rejang Lebong, 32 Desa di Kabupaten Mukomuko dan 105 Desa di Kabupaten Lebong serta puluhan Desa lainnya di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
"Untuk luasan yang kami awasi itu 598.000 hektar. Dari jumlah tersebut, kerusakan diperkirakan mencapai 10 persen," sampainya.

Lanjut Zainuddin, bahwa saat ini pihaknya terus berupaya bagaimana kondisi kerusakan kawasan TNKS ini diantisipasi dan dijaga. Karena sebut Zainuddin, hutan alam yang masih ada saat ini tinggal hutan konservasi yang salah satunya TNKS.
"Guna mencegah terjadinya perambahan TNKS, kita bekerja sama dengan TNI-Polri beserta Pemkab masing-masing daerah. Hal ini berkaitan dengan sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian TNKS. Selanjutnya, rutin dilakukan patroli bersama di kawasan TNKS," katanya.

Di sisi lain, Zainuddin menyebut kawasan TNKS yang berbatasan dengan pemukim mayoritas sudah digunakan. Baik yang sudah menjadi kebun tua maupun bukaan baru.
"Kita juga berharap masyarakat khususnya di sekitar kawasan untuk bersama-sama menjaga kelestariannya," pungkasnya. (CE5)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: