Ultimatum Perusahaan Tidak Patuhi Prinsip Konservasi

Ultimatum Perusahaan Tidak Patuhi Prinsip Konservasi

CE ONLINE - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah akan memberikan sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak memenuhi atau mematuhi prinsip-prinsip konservasi dan reklamasi pasca tambang. Ini disampaikannya tekait musibah banjir yang disinyalir juga disebabkan kerusakan hutan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu.
"Jika memang ditemui demkian, tentu akan kita berikan sanksi yang tegas dan berat. Karena kita lebih penting menyelamatkan masyarakat dan lingkungan yang paling utama. Nanti bisa sampai pada pencabutan izin dan sanksi lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan," sampainya.

Dikatakannya bahwa, beberapa waktu terakhir pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap kinerja izin usaha pertambangan dan perkebunan terutama di daerah hulu sungai. Ini dilakukan, untuk memimalisir dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Kita sekarang sedang melakukan evaluasi terhadap kinerja izin usaha pertambangan dan perkebunan terutama di daerah hulu sungai ada beberapa bulan terakhir kita lakukan evaluasi. Kemudian, kita akan melihat dan akan lakukan usulan ke kementerian terkait agar bagaimana kepatuhan terhadap kinerja perbaikan lingkungan itu dilakukan. Ini yang penting," ungkap Gubernur.

Kemudian, pihaknya juga menyoroti dari beberapa faktor yang menyebabkan banjir. Selain dari faktor hulu, yang menyebabkan luapan sungai, yakni berkaitan dengan sistem drainase. Dimana pembangunan sistem drainase ini memiliki andil penting dalam sarapan air di pemukiman penduduk, tak terkecuali bagi sistem drainase yang ada di Kota Bengkulu.
"olusi jangka panjang, ini penataan drainase perkotaan sangat penting, karena banjir di kota ini terjadi hampir di semua titik. Bahkan di Betungan itu ada di beberapa komplek perumahan kalau sudah curah hujan tinggi, karena sistem drainase tidak dibangun dengan baik. Dan tidak terkoneksi dengan baik. Maka ini juga menyebabkan titik banjir di Kota ini sangat sering terjadi," ujarnya.

Lebih jauh, ia juga tak menampik jika bencana banjir ini, merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk itu, ia mengimbau kepada jajaran agar sigap dan tanggap untuk saling membantu para korban banjir tersebut.
"Pertama kita tentu menginginkan masyarakat untuk siap siaga. Karena ini kejadian sudah rutin tahunan sejak 80 an lalu. Bahkan sekarang banjir ini semakin parah. Kita harapkan agar semua siap siaga, juga petugas BPBD dan Dinas Sosial dan aparatur pemerintah juga segera untuk memberikan bantuan dan pertolongan," pungkasnya. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: